Pages

Sabtu, 12 Januari 2013

Mundari Salahkan Tekanan Suporter , Sartono Anwar Puas

Pelatih Kepala PSPS Pekanbaru, Mundari Karya, mengaku tekanan suporter agar PSPS mendapatkan hasil maksimal melawan Persisam Samarinda membuat banyak pemain bermain tidak lepas.
 
"Ada beban tersendiri buat anak-anak, ingin tampil baik didepan pendukung malah jadi beban," kata Mundari usai pertandingan di Pekanbaru, Sabtu malam (12/1).

Tim berjuluk "Asykar Bertuah" itu hanya mampu mendapat satu poin setelah hanya bermain imbang 1-1 saat menjamu Persisam Samarinda di Stadion Kaharudin Nasution, Pekanbaru.

Mundari mengatakan, tekanan untuk menang membuat permainan tim menjadi tak berkembang. Ia menyoroti permainan kapten tim, Amrizal, yang banyak melakukan kesalahan mulai dari kontrol bola dan sering salah umpan.

Akibatnya, Persisam sempat unggul lebih dulu lewat gol penyerang Lancine Cone pada menit 14. Ia mengakui gol itu sempat semakin membuat anak asuhnya tampil makin terbebani.

Kondisi penuh tekanan juga terjadi di lini tengah PSPS, sehingga Mundari memutuskan untuk menarik keluar pemain Korea Selatan Lee Sou Hyong dan menggantinya dengan Jibby Wuwungan pada pertengahan babak pertama.

"Pergantian pemain ini hasilnya cukup bagus, dan Jibby bisa cetak gol," katanya.

Meskipun begitu Mundari mengatakan hasil yang diraih PSPS malam ini sudah cukup baik. Sebab, timnya akhirnya bisa mendapatkan satu poin setelah pada pertandingan pertama di kandang mengalami kekalahan dari Mitra Kukar dengan skor 0-1.

Sementara itu, Pelatih Kepala Persisam Sartono Anwar mengaku bersyukur dengan hasil yang diraih. Tim dari Kalimantan Timur itu kini mengumpulkan dua poin dari dua laga mereka yang seluruhnya berakhir dengan hasil imbang.

"Kita bersyukur dapat poin, kedepannya akan diperbaiki," kata Sartono singkat.