Pages

Jumat, 04 Januari 2013

Mencegah Pemain TARKAM Bela Timnas , Kemenpora Terbitkan Peraturan Baru

—Persiapan Indonesia di SEA Games 2013 Myanmar masih tidak me­nentu. Kementerian Pe­muda dan Olahraga (Ke­men­pora) kini justru me­nerbitkan atu­ran baru. Mulai tahun ini para atlet yang sudah di­daf­tarkan pengurus besar (PB) akan dievaluasi lagi kela­yakan me­reka.

“Tahun 2013 akan ada SK baru. Semua cabor yang akan diikutkan pada SEA Games 2013 harus me­nga­ju­kan na­ma-nama atlet lagi. Kami akan evaluasi apakah mereka memenuhi kriteria atau di-drop atau justru di­ganti saja,” kata Deputi Bi­dang Pe­ning­katan Prestasi Ke­men­pora Djoko Pekik.

Djoko menambahkan, ke­tentuan pengajuan SK itu tak hanya untuk atlet pe­latnas yang seharusnya di­mulai bu­lan ini. Tapi juga pelatnas yang sudah ber­langsung sejak Oktober ta­hun lalu. Ini berarti program pelatnas benar-be­nar di-restart dari awal. Pa­dahal, beberapa cabor sudah ka­dung me­nggelar pelatnas. Terutama untuk atlet yang berpotensi meraih medali emas.

Djoko mengatakan, me­ka­nisme pengajuan SK tersebut di­­mulai dari PB. PB me­ng­usul­kan nama-nama atlet tersebut ke tim seleksi Dewan Pelaksana Prima. Dewan akan menilai apakah nama-nama yang diajukan me­me­nuhi kri­teria atau ti­dak. “Kalau me­menuhi stan­dar, SK akan keluar,” ka­tanya.

­Bukankah itu berarti p­e­lat­nas semakin molor? Djoko mengakui hal itu. Namun, dia menegaskan bahwa me­s­ki­pun molor sejatinya persia­pan belum terlambat. Sebab, sam­pai saat ini nomor ca­bang olahraga yang dilom­ba­kan di SEA Games Myanmar belum final. “Lagi pula, SEA Games council meeting Myan­mar baru akan diadakan akhir januari atau malah awal Feb­ruari,” katanya.

Djoko mengakui, me­ka­nis­me pengajuan itu ber­po­tensi molor. Apalagi melihat fakta bahwa kinerja Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) tak kun­jung membaik. Namun, Djoko menganggap selama satu bu­lan penuh ini semua SK masih bisa diselesaikan. Sayang, dia tidak bisa me­mas­tikan kapan konkretnya Satlak Prima ba­kal dires­trukturisasi seperti janjinya.

Profesor olahraga itu me­­­ne­gaskan bahwa pe­nga­juan ulang SK itu untuk me­mas­tikan potensi medali emas Indonesia. Atlet yang tarkam dan tak ber­prospek, kata dia, tidak akan diloloskan men­jalani pelatnas SEA Games. Hanya atlet yang layak saja yang akan dikirim. “Seleksi men­jadi pintu pe­nerbitan SK pe­latnas. Tanpa itu, ti­dak ada pelatnas,” ka­tanya.(hdf)