Pages

Jumat, 18 Januari 2013

Djohar Mengakui BOS nya adalah Arifin Panigoro

Perkembangan penyelesaian dualisme sepak bola nasional sejauh ini belum jelas. Sampai kemarin (18/1), AFC belum memberikan roadmap kepastian pelaksanaan MoU 7 Juni kepada Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Ketua KOI Rita Subowo saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa memang belum ada kepastian lagi dari AFC, karena itu dia hanya bisa menunggu.

"Kami selama ini mengawasi dan membantu memediasi mereka dengan AFC.Kita harus bekerja keras agar empat poin MOU itu bisa dilaksanakan, kami masih menunggu guidence  dari AFC juga," katanya.

Terkait masalah TImnas dan perseteruan yang kembali mencuat terkati MoU antara PSSI DJohar Arifin dan PSSI KLB Ancol, Rita enggan berkomentar panjang. Dia menyerahkan masalah tersebut kepada  Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora ) baru, Roy Suryo yang memastikan akan mengambil langkah tegas.

Perempuan 64 tahun tersebut menjelaskan bahwa langkah pemerintah layak ditunggu karena ingin langsung menemui tokoh dibalik dua kubu PSSI tersebut. Dia menyebut memang perlu ada pendekatan baru untuk menyelesaikan konflik yang selama ini terjadi.

"Tunggu Pak menteri. Beliau kan mau langsung menyelesaikan konflik, Beliau sudah ada perintah dari (Presiden) SBY, jadi kita tunggu saja," ucapnya.

Sementara itu, langkah Menteri yang didukung oleh KOI untuk menemui tokoh dibalik dua kubu yang berseteru ditolak oleh Ketua Umum PSSI KLB Ancol, La Nyalla Mattaliti.

Dia menyebut bahwa permasalahan yang terjadi selama ini tidak ada hubungannya dengan Nirwan Bakrie, orang yang disebut berada di balik PSSI KLB Ancol.

"Konflik ini tidak ada hubungan dengan Nirwan Bakrie. Jangan dikait-kaitkan karena semua keputusan yang diambil PSSI KLB Ancol adalah murni dari hasil rapat saya dengan anggota eksekutif komite," ujar Nyalla melalui pesan singkat.

Sikap berbeda ditunjukkan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin. Dia mempersilahkan Roy Suryo untuk  bertemu siapa saja agar permasalahan sepak bola di Indonesia bisa segera selesai.

"Silahkan saja. Bertemu siapa saja boleh untuk menyelesaikan permasalahan PSSI. Bukan cuma Nirwan atau Arifin Panigoro," tuturnya.

Hanya dia menampik jika selama ini dianggap peran Arifin sangat besar di PSSI. Menurut Djohar, pengusaha multi korporasi itu hanya berhubungan saat PSSI membutuhkan dana.

"Kami kalau butuh dana meminta kepada beliau. Tapi, beliau di kepengurusan tidak intervensi terlalu jauh seperti yang dianggap selama ini," tandasnya. (aam)