Pages

Selasa, 08 Januari 2013

Striker Persiba Mahmoud El-Ali dulu cuma mau spaghetti dan kentang , sekarang Singkong dan Gurame pun Dilahap

BERMODAL segudang pengalaman baik ketika membela timnas negaranya Lebanon maupun bersama klub sebelumnya, membuat Mahmoud El-Ali tetap termotivasi ketika dirinya hijrah ke Indonesia bersama Persiba Balikpapan di musim kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2012/2013.
Satu gol di laga pembuka ISL musim ini ketika timnya Persiba menahan imbang 1-1 tuan rumah Sriwijaya FC Palembang di Gelora Sriwijaya menjadi bukti jika Mahmoud El Ali layak diperhitungkan. Meski baru bergabung dalam seleksi bersama Persiba pada 30 Januari atau 3 hari jelang keberangkatan Persiba melakoni kick off ISL 2012/2013 di Palembang, Mahmoud mampu membuat pelatih Herry Kiswanto terkesima.
"Meski baru bergabung, Mahmoud satu dari sekian striker yang punya keunggulan skill dan mau bekerja keras. Karena itu dengan kondisi saat ini saya rekomendasikan dia kepada manajemen," kata Herry.
Sebagai striker yaang diharapkan bisa memberi kontribusi positif bagi Persiba, Mahmoud mengaku masih butuh adaptasi. Maklum selain mayoritas penggawa Persiba berusia muda yang minim pengalaman di kasta superliga, Mahmoud juga baru kali ini merasakan iklim sepak bola Tanah Air.
"Adaptasi perlu buat saya. Tapi setiap membela klub saya selalu ingin kasih yang terbaik. Termasuk bersama Persiba musim ini saya juga ini memenangi liga," kata Mahmoud.
Mengawali laga perdananya, Mahmoud langsung mendapat kepercayaan Herkis. Beberapa peluang pun berhasil diciptakan meski hanya satu gol yang berhasil direalisasikannya. "Gol pertama itu sudah pasti sangat menyenangkan buat saya dan tim. Tapi seharusnya saya juga bisa buat gol-gol dipertandingan berikutnya, mungkin melawan Pelita Bandung Raya juga harus ada gol," imbuhnya.
Memang masih butuh waktu untuk membuktikan sejauhmana ketajaman eks striker Al Ahed Lebanon ini. Apalagi menghadapi laga berikutnya di Stadion Si Jalak Harupat Bandung saat menghadapi Pelita Bandung Raya (10/1), Mahmoud harus kehilangan tandemnya, Diego Santos yang mengalami cedera. Selain itu kurangnya suplai bola dari lini sayap sebagaimana diakui Herkis masih menjadi masalah dalam skuadnya.
Lukas Savic, gelandang Persiba yang masih dalam proses penyembuhan mengakui jika Mahmoud adalah striker yang punya kualitas. "Andai saja saya sembuh dan bisa bermain, mungkin Mahmoud bisa cetak lebih dari satu gol. Dia kurang suplai bola dari tengah dan sayap. Melihat tipikalnya yang jenius dan pandai mencari posisi, saya optimis bisa menjadi penyuplai bola matang buat dia," imbuh Luka Savic.
Sebagai pemain Asia untuk pertama kali ke Indonesia, Mahmoud awalnya juga sedikit rewel dalam hal makanan. Pasalnya pemain berpostur 182 cm selama di Indonesia lebih suka spaghetti dan juga kentang.
Meski demikian, ketika berada di Soreang Bandung, pemain yang kerap bersujud syukur usai mencetak gol ini mulai bisa beradaptasi dengan menu Indonesia. Tak salah ketika dirinya melihat singkong goreng, langsung dilahapnya. Demikian pula ikan gurame goring, Mahmoud mulai bisa menikmati santapan khas nusantara tersebut.(san)