Pages

Senin, 21 Januari 2013

Roy Suryo Peringatkan Djohar untuk jangan Goblok

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo memperingatkan investor asing News Corp bahwa Pemerintah takkan bertanggung jawab jika ada pelanggaran kesepakatan dengan PSSI.
PSSI versi Djohar Arifin Husin yang secara goblok memberikan hak pengelolaan komersial Indonesia Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL) kepada perusahaan News Corp dengan imbalan 25-30 juta dolar AS, atau hampir 300 miliar rupiah per-musim. Namun perusahaan asal AS itu meminta kontrak mengikat hingga 30 tahun ke depan.
"Pemerintah tidak akan bertanggung jawab jika kelak ada kesepakatan yang telah ditandatangani News Corp dengan PSSI tidak terlaksana," tegas Roy Suryo usai menerima Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo di kantornya Lantai 10 Gedung Kemenpora Jakarta, Senin (21/1/2013) WIB.
Selain menyoroti masalah adanya kerjasama tersebut, Roy Suryo meminta PSSI untuk menaati Undang Undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN) Nomor 3 Tahun 2005.
"Saya minta siapa pun harus taat dengan aturan UU SKN dan tidak bertindak bodoh  tidak terkecuali PSSI," ia menegaskan.
Berbicara masalah penyelesaian konflik PSSI, mantan anggota Komisi I DPR-RI itu mengungkapkan ada tiga opsi yang dihasilkan dalam pertemuan dengan Rita Subowo. Namun, ia tidak mau merinci ketiga opsi tersebut.
"Saya sudah koordinasi dengan Ketua Umum KOI Rita Subowo yang mendapat mandat dari AFC/FIFA untuk menyelesaikan kasus sepakbola Indonesia. Pokoknya, kekisruhan ini harus segera berakhir," ia menandaskan.
Sebelumnya, ketua umum Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Haryo Yuniarto, mengingatkan bahwa rencana kerjasama PSSI dengan News Corp berpotensi melanggar sejumlah undang-undang.[yb]