Pages

Selasa, 08 Januari 2013

Arema vs Persidafon : Tekad Pecahkan Mitos

Misi berat akan diusung Arema Indonesia, dalam duel perdananya di kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2012-2013. Sore ini, Singo Edan harus melewati pertandingan pertama menghadapi Persidafon Dafonsoro di Stadion Kanjuruhan. Kick off pukul 15.30 WIB. Tanpa mengurangi kewaspadaan terhadap calon lawan, misi berat itu bukanlah urusan teknis saat mengolah si kulit bundar semata. Tapi mitos yang menghantui semua klub kontestan, termasuk Arema Indonesia, yang didapuk sebagai tuan rumah saat terjun ke medan laga awal di ISL. 

Sudah bukan rahasia, mitos bahwa pertandingan pertama ISL, selalu sulit bagi klub besar dan sering berakhir antiklimaks. Sudah ada dua tim besar ISL yang menguatkan mitos tersebut. Di Palembang, Sriwijaya FC dibuat memeras keringat untuk memaksa hasil imbang 1-1 terhadap tamu Persiba Balikpapan. Ironisnya, Persiba unggul lebih dulu sebelum dikejar Sriwijaya. Setali tiga uang, tim pujaan The Jak, Persija sebagai tuan rumah, harus sport jantung karena akhirnya hanya memperoleh hasil seri 1-1 dengan Persisam Samarinda di pertandingan ISL perdananya. Sebagai sesama tim besar, jangan sampai Arema mengikuti jejak dua tim tersebut. Headcoach Rahmad Darmawan (RD) melihat tim besutan Erent Pahelarang sebagai klub potensial dalam menjegal Singo Edan di kandang sendiri. ‘’Tim yang bermain nothing to lose seperti Persidafon, sangat menyulitkan. Apalagi kemampuan individu mereka yang baik. Semua pemain wajib diwaspadai,’’ ungkap RD usai memimpin latihan di Stadion Gajayana sore kemarin (8/1). 

Benar. Eduard Ivakdalam dkk memang datang ke Bhumi Arema tanpa beban sama sekali. Bertandang di kandang musuh, jelas Persidafon tak akan menaruh target tinggi. Tapi, bukan berarti tim berjuluk Gabus Sentani akan main biasa saja. Sebaliknya, strategi dan siasat Erent Pahelarang sang pelatih, bisa berjalan karena kepala dingin para punggawanya. Karena itu, misi utama RD adalah mematahkan mental nothing to lose Persidafon dan menggugurkan mitos sulit bermain baik di laga perdana ISL. ‘’Pertandingan pertama ISL banyak hasil seri. Pertandingan pertama pasti ada rasa sedikit under pressure. 

Tapi saya tak mau itu terjadi pada anak-anak. Tanggung jawab dan beban biar saya saja yang nanggung, biar mereka main lepas saja,’’ ujarnya. Di atas kertas, Arema Indonesia sudah unggul dalam berbagai hal dari Persidafon. Materi pemain berlimpah. Dukungan finansial yang tidak seret dan keuntungan didukung Aremania tentu menjadi kekuatan lebih. Tapi, RD juga paham, sepakbola itu bukanlah matematika. Unggul materi pemain dan dihuni pesepakbola berkelas bintang, tak membuat Arema otomatis menang. ‘’Sepakbola itu kerja keras. Saya ingatkan pemain, buat saya mereka disini sama saja, tidak ada pemain bintang. Kuncinya menang kerja keras dan main dengan motivasi tinggi, semangat Singo-nya harus ditunjukkan,’’ pungkas mantan pelatih Persipura Jayapura itu. (fin/avi)