Pages

Kamis, 24 Januari 2013

Rahasia Misteri Rp 700 Juta Tunggakan Gaji Almarhum Miroslav Janu

Pelatih Persebaya Divisi Utama (DU), Miroslav Janu, meninggal dunia setelah kena serangan jantung pada Kamis (24/1) siang. Namun kepergian pria asal Republik Ceko ini meninggalkan persoalan, gajinya sebesar Rp 700 juta belum dibayar.
Hingga disemayamkan di Adi Jasa, Kamis malam, belum ada kejelaskan kapan gaji selama lima bulan ia saat ia melatih Persela Lamongan itu dibayar.
Persoalan ini mirip yang menimpa Diego Mendieta, pesepak bola asal Paraguay yang empat bulan gajinya sempat tidak dibayar Persis Solo sampai akhirnya pria itu meninggal awal Desember 2004.
Beberapa wartawan peliput Persebaya,  mengenal Janu sebagai pribadi unik. Ia terkesan dingin dan keras dari luar, tapi di balik itu, ia adalah sosok yang hangat.
Di satu waktu, dengan intonasi bicaranya yang keras, dia bisa terlihat tidak ramah. Tapi di sisi lain, dia bisa sangat terbuka.
Selama melatih Persebaya DU pula, Janu beberapa kali menceritakan soal gajinya yang belum dibayar oleh Persela Lamongan. Beberapa kali pula, ia sempat mengeluhkan soal sikap Bupati Lamongan, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persela, HM Fadeli.
Ia kecewa lantaran Fadeli tak pernah bisa menjawab dengan tegas, soal kapan gajinya bakal dilunasi. Berapa besar tunggakan gaji tersebut?
Pada 25 Oktober 2012, atau hari pertamanya bekerja sebagai pelatih Persebaya DU, Janu mengatakan, Persela menungak gajinya sebesar Rp 700 juta.
Menariknya, setelah kematian Janu, beberapa pihak lempar suara, bahwa pengakuan Janu itu tidak benar.  Asisten Manajer Persela, Yuhronour Effendy, mengatakan, Janu tak lagi punya hubungan dengan Persela.
“Mengenai gaji tidak ada masalah lagi dengan Persela Lamongan,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekda Lamongan ini.
Andi Darussalam Tabussala, ‘agen’ Janu, juga menyanggah pengakuan Janu. “Janu itu urusannya sama saya, tidak ada hubungannya dengan Persela. Saya ini yang bawa dia ke Indonesia. Dan saya yang tempatkan dia ke sebuah klub. Saya juga yang perbantukan dia di Persela, jadi urusan Janu sama saya, bukan dengan Persela,” kata Andi.
Ketika ditanya apakah setelah ini Andi akan membayarkan gaji Janu selama di Persela kepada keluarga Janu, Andi langsung naik pitam.
“Siapa yang bilang gajinya terlambat? Coba saya tanya, mana datanya, kasih lihat ke saya. Yang tahu hanya saya dan Janu. Tidak ada urusan dengan Persela. Ini urusan pribadi Janu dengan saya,” kata Andi.(gf)