Pages

Selasa, 23 Oktober 2012

Tidak Punya Biji Kemaluan , kalah di Pengadilan , Jakarta FC tetap mau pake Nama Persija

Perkara dualisme klub yang melanda Persija Jakarta memasuki babak baru. Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur pada Selasa (23/10/2012) telah memutuskan bahwa tim yang memenangkan gugatan adalah Persija ISL, dan dengan demikian tim yang diperkuat oleh Bambang Pamungkas itu telah sah secara hukum sebagai Persija yang asli. Namun, kubu lawan, yakni  jakarta fc, seperti tiak punya biji kemaluan dan ogah berganti nama dan tetap akan memakai nama Persija.
Setelah tampuk kepemimpinan PSSI beralih dari rezim Nurdin Halid ke era Djohar Arifin Husin, timbul beberapa masalah krusial, termasuk adanya dualisme klub. Persija adalah salah satu klub yang menjadi korban kloningan.
Di kompetisi musim 2011/2012, ada dua tim Persija dengan kepengurusan yang berbeda dan tampil di kompetisi yang berbeda pula, yakni di Indonesia Super League (ISL) dan di Indonesia Premier League (IPL).
Persija yang diperkuat oleh nama-nama paten seperti Bambang Pamungkas dan Ismed Sofyan tetap berkiprah di ISL. Persija inilah yang mendapat dukungan dari sebagian besar anggota The Jakmania. Sedangkan tim jakarta fc yang merupakan Persija palsu berlaga di kompetisi  PSSI Djohar Arifin, yakni IPL.

Nah, setelah PN Jakarta Timur memutuskan bahwa Persija yang asli adalah Persija ISL, maka jakarta fc pun diminta memakai nama lain untuk kompetisi musim depan. Nama Persija yang sudah terlanjur didaftarkan untuk mengikuti IPL musim 2012/2013 pun harus dibatalkan.
Namun, meskipun palu telah diketok, pada faktanya tidak semudah itu. Kubu jakarta fc menyatakan tidak akan berganti nama dan tetap memakai nama Persija. Direktur Utama jakarta fc , Pintor Posma, menegaskan bahwa Persija yang dipimpinnya adalah Persija yang resmi karena didunkung oleh lebih banyak klub lokal di Jakarta.
“Kami akan tetap menggunakan nama Persija, karena kami-lah yang legal karena didukung 16 klub di Jakarta dari total 30 klub. Nggak apa-apa kalau hakim memenangkan mereka karena sesungguhnya yang dimenangkan itu apa,” tukas Pintor Posma.
Dari kubu Persija ISL, sang manajer Ferry Paulus pun angkat komentar mengenai putusan PN Jakarta Timur yang memenangkan pihaknya. Dengan putusan ini, Ferry Paulus berharap PSSI dapat instropeksi diri dan menyadari bahwa dengan membuat klub-klub kloningan bukanlah jalan keluar yang arif dan justru tidak menyelesaikan masalah.
“Kebenaran itu tidak bisa diselewengkan, terbukti dengan keputusan hakim memenangkan Persija Jakarta. Ada pesan moral untuk PSSI keputusan untuk mengkloningkan Persija yang terbukti dari awal adalah salah. PSSI harus instropeksi dalam mengambil segal keputusan. Hanya ada satu Persija,” tandas Ferry Paulus.