Pages

Minggu, 14 Oktober 2012

Soal Penarikan Pemain dari Timnas , Peryataan Direktur Semen Padang Bertolak Belakang dengan Pernyataan Komisarisnya

Sikap lebih bijaksana terkait hasil keputusan rapat kedua komite gabungan/Joint Committe (JC) di Kuala Lumpur, Malaysia, 20 September lalu, ditunjukkan Direktur Utama PT Kabau Sirah Semen Padang (PT KSSP), Erizal Anwar. Terutama, mengenai salah satu poin yang disepakati JC, yakni terkait pengelolaan Tim Nasional Indonesia.
Erizal menegaskan, hanya mengakui satu Timnas di bawah PSSI. Dalam hal ini, manajemen Kabau Sirah – julukan Semen Padang – bersikap lapang dada terkait sembilan pemain utamanya yang harus membela Timnas di ajang Piala AFF 2012.
Mereka adalah Elie Aiboy, Hengky Ardiles, Wahyu Wijiastanto, Novan Setya, Jajang Paliama, Hendra Adi Bayauw, Titus Bonai, Vendri Mofu, dan Mohammad Nur Iskandar yang tengah fokus menjalani pemusatan latihan/training centre (TC) di bawah pimpinan pelatih Nil Maizar.
“Kami hanya bisa berharap agar Timnas ke depan lebih baik. Selain itu, ada langkah konkret penyelesaian PSSI dan pengharmonisasian Timnas,” tuturnya.
“Sejauh ini, PSSI memiliki tindakan nyata untuk mengharmonisasikan Timnas dengan memanggil para pemain Indonesia Super League (ISL). Jika tidak demikian, kami juga tak semudah itu menarik pemain kami dari Timnas,” katanya.
Hal tersebut berbeda 90 derajat dengan pandangan Komisaris PT Kabau Sirah Semen Padang (KSSP) Toto Sudibyo yang sebelumnya mengancam menarik sembilan pemain dari TC Timnas. Toto menilai, PSSI seharusnya menyerahkan pengelolaan Timnas diharmonisasikan serta dimediasi oleh JC.
Tidak tanggung-tanggung, Toto menyebutkan agar Alfred Rield menjadi pelatih, sedangkan Nil Maizar memegang posisi Direktur Teknik. Memanggil pemain asal kompetisi Indonesia Super League (ISL). Bahkan, sikap Toto dinilai konyol lantaran berani memberikan batas waktu kepada PSSI untuk melakukan harmonisasi hingga 1 Nopember.
“Kami menyerahkan sepenuhnya pada PSSI, seputar rencana Alfred Riedl menjadi pelatih kepala, Nil Maizar Direktur Teknis atau sebaliknya. Semuanya terserah PSSI yang memutuskan. Itu redaksionalnya yang disampaikan Pak Toto kemarin. Yang penting Timnas bersatu,” ujar Erizal meluruskan.
“Kita prihatin dan tak puas, karena JC yang dibentuk Satuan Tugas (Satgas) AFC menyelesaikan masalah PSSI tak berjalan baik. Empat poin yang harus diselesaikan JC sama sekali tak bergerak,” kata Erizal.
Disebutkannya, Semen Padang sama sekali tak ada tekanan dari pihak manapun untuk menyampaikan rasa keprihatinan dan ketidakpuasan tersebut. Termasuk, bukan karena musim 2012/13 Kabau Sirah akan bermain di kompetisi ISL.
“Kami hanya ingin melakukan persiapan maksimal jelang tampil di ajang Liga Champions Asia (LCA) dan ISL. Kami tidak ingin disebut ikut masuk dalam pusaran konflik antara PSSI dan KPSI. Yang pasti, jumlah sembilan pemain di Timnas senior membuat kami kerepotan dalam melakukan persiapan tim,” katanya.
“Sejauh ini, kami tidak pernah berlatih dengan tim penuh. Itulah alasan lain kami berencana melakukan penarikan pemain dari TC Timnas. Kami klub independen, tak ada tekanan atau pengaruh dari pihak manapun. Semata-mata karena prihatin kondisi persepakbolaan nasional, khususnya soal kompetisi dan Timnas,” pungkasnya.[bnt]