Pages

Minggu, 14 Oktober 2012

Soal Usul Semen Padang , Riedl No Comment

MEYUMBANG sembilan pemain di skuad Tim Nasional bentukan Djohar Arifin Husin, Semen Padang memiliki penawaran khusus untuk ide rekonsiliasi Timnas menuju Piala AFF 2012.
Menyusul dualisme asosiasi dan buntut merosotnya prestasi Timnas di bawah kepengurusan Djohar Arifin Husin, kepengurusan PSSI hasil Kongres Luar Biasa (KLB) 2012 ikut menyiapkan Timnas dengan bermaterikan pemain terbaik dari Indonesia Super League (ISL).
Seiring rencana Semen Padang kembali merumput di ISL musim depan, skuad besutan Nil Maizar, yang juga menangani Timnas Djohar, mendorong kedua Timnas untuk melebur dengan berbasis pada harmonisasi yang sistematis.
Seperti disampaikan Totok Sudibyo, Komisaris PT Semen Padang, untuk urusan harmonisasi menjadi kewenangan pelatih, satu yang pasti mereka mengajukan konsep dengan menempatkan Nil Maizar sebagai direktur teknis, sedang pelatih kepala tetap di tangan Alfred Riedl.
Rencana ini ditanggapi datar oleh Alfred Riedl, pelatih Timnas Indonesia besutan PSSI hasil KLB 2012. “Saya tidak bisa berkomentar soal itu. Tugas saya saat ini adalah mempersiapkan tim semaksimal mungkin,” ujar Riedl singkat saat disinggung soal pernyataan Totok.
Tidak berlebihan jika Riedl enggan berkomentar. Dengan pertimbangan profesionalitas, dia hanya mencoba berkaca pada kontrak kerja yang dia sepakati dengan kepengurusan hasil KLB 2012.
Sedang terkait peleburan dua Timnas menjadi satu, sudah disepakati dan diinginkan semua pihak dalam rapat kedua JC PSSI yang dipimpin Task Force AFC di Malaysia, pada 20 September lalu.
Dalam kesepakatan tersebut, semua pihak bersepakat membentuk Timnas Indonesia. Guna mengurangi kemungkinan benturan, kedua belah pihak yang berseberangan diharapkan dapat duduk bersama dengan JC PSSI, untuk melakukan harmonisasi.
Meski solusi yang disodorkan Task Force AFC dan disetujui JC PSSI cukup sederhana, tapi hingga kini kubu Djohar Arifin tetap memilih berjalan sendiri. Padahal, pihak pengurus hasil KLB 2012 lewat klub ISL siap duduk bersama di dalam forum untuk menuntaskan dan mencari solusi soal Timnas secara bersama. Mereka dengan sederhana menyampaikan, jika pemanggilan pemain melewati proses harmonisasi yang realistis dengan mengedepankan teknik, maka dengan senang hati klub ISL akan melepas pemainnya.
Tapi, jika pemanggilan pemain dilakukan sepihak oleh kubu Djohar Arifin, maka klub ISL merasa tidak punya kewajiban untuk melepas pemain. Karena secara organisasi, klub ISL hanya mengakui La Nyalla Mattalitti sebagai ketua PSSI, yang mereka pilih lewat KLB 2012 di Ancol.(fh)