Pages

Senin, 22 Oktober 2012

Rapat JC Buntu , KPSI tetap usung Riedl sebagai Pelatih , Djohar Ngotot Nil Maizar

Rapat Joint Committee (JC) PSSI yang membahas soal harmonisasi Timnas Indonesia di Kantor PSSI, Senin (22/10/12), belum menemukan kesepakatan soal siapa yang berhak menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia, apakah Nil Maizar atau Alfred Riedl.

Pertemuan yang dihadiri oleh Ketua JC, Todung Mulya Lubis dan wakilnya Djamal Aziz, serta para anggota yakni Djoko Driono, Togar Manahan Nero, Saleh Mukadar, Catur Agus Saptono, Widjajanto dan Hinca Pandjaitan, berlangsung sejak pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB.

Dalam keterangan pers usai pertemuan, anggota JC yang berasal dari kubu KPSI, Djamal Aziz, Djoko Driono, Hinca Pandjaitan dan Togar Manahan Nero, mengemukakan wacana penentuan pelatih.

"Dalam pertemuan tadi, kami fokuskan pada penentuan pelatih untuk menentukan pemain-pemain yang berkualitas dan berhak mewakili Timnas Indonesia," buka Hinca Pandjaitan kepada wartawan.

"Dengan pola pikir seperti itu, kami mengajukan Alfred Riedl sebagai pelatih kepala dan Nil Maizar sebagai asisten. Namun, anggota JC kubu PSSI Djohar Arifin, tetap memilih Nil Maizar sebagai pelatih kepala dan Riedl sebagai advisor (penasihat)," lanjutnya.

"Wacana Dwi Tunggal yang dikemukakan ini, memang belum diterima secara utuh oleh kubu PSSI. Tapi, mereka mempersilahkan kedua pelatih profesional itu untuk bertemu, berdiskusi dan menentukan siapa yang menjadi pelatih kepala dan asisten," imbuh Hinca.

Pertemuan yang digagas JC ini bertujuan untuk menyelesaikan dualisme PSSI kubu Djohar dengan KPSI yang sama-sama mempersiapkan Timnas untuk berlaga di Piala AFF, bulan November 2012. Pasalnya, batas akhir pengiriman nama-nama pemain adalah tanggal 25 Oktober 2012, atau tersisa tiga hari lagi.

"Inti pertemuan ini, kedua belah pihak sepakat untuk tidak sepakat pada proposal yang diajukan soal pelatih," tandas Hinca Pandjaitan.
Kubu KPSI membentuk timnas versinya sendiri, dilatih oleh Alfred Riedl, sementara kubu PSSI membentuk timnas yang dilatih oleh Nil Maizar. Masalah dualisme Timnas sebenarnya sudah dibahas lewat rapat Joint Committee kedua di Kuala Lumpur bulan lalu namun justru berujung polemik. Kedua pihak bertahan pada tafsirnya sendiri terhadap poin yang berbunyi "Timnas diharmonisasi oleh Joint Committee".[yob]