—Persiapan Indonesia di SEA Games 2013 Myanmar masih tidak menentu. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kini justru menerbitkan aturan baru. Mulai tahun ini para atlet yang sudah didaftarkan pengurus besar (PB) akan dievaluasi lagi kelayakan mereka.
“Tahun 2013 akan ada SK baru. Semua cabor yang akan diikutkan pada SEA Games 2013 harus mengajukan nama-nama atlet lagi. Kami akan evaluasi apakah mereka memenuhi kriteria atau di-drop atau justru diganti saja,” kata Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora Djoko Pekik.
Djoko menambahkan, ketentuan pengajuan SK itu tak hanya untuk atlet pelatnas yang seharusnya dimulai bulan ini. Tapi juga pelatnas yang sudah berlangsung sejak Oktober tahun lalu. Ini berarti program pelatnas benar-benar di-restart dari awal. Padahal, beberapa cabor sudah kadung menggelar pelatnas. Terutama untuk atlet yang berpotensi meraih medali emas.
Djoko mengatakan, mekanisme pengajuan SK tersebut dimulai dari PB. PB mengusulkan nama-nama atlet tersebut ke tim seleksi Dewan Pelaksana Prima. Dewan akan menilai apakah nama-nama yang diajukan memenuhi kriteria atau tidak. “Kalau memenuhi standar, SK akan keluar,” katanya.
Bukankah itu berarti pelatnas semakin molor? Djoko mengakui hal itu. Namun, dia menegaskan bahwa meskipun molor sejatinya persiapan belum terlambat. Sebab, sampai saat ini nomor cabang olahraga yang dilombakan di SEA Games Myanmar belum final. “Lagi pula, SEA Games council meeting Myanmar baru akan diadakan akhir januari atau malah awal Februari,” katanya.
Djoko mengakui, mekanisme pengajuan itu berpotensi molor. Apalagi melihat fakta bahwa kinerja Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) tak kunjung membaik. Namun, Djoko menganggap selama satu bulan penuh ini semua SK masih bisa diselesaikan. Sayang, dia tidak bisa memastikan kapan konkretnya Satlak Prima bakal direstrukturisasi seperti janjinya.
Profesor olahraga itu menegaskan bahwa pengajuan ulang SK itu untuk memastikan potensi medali emas Indonesia. Atlet yang tarkam dan tak berprospek, kata dia, tidak akan diloloskan menjalani pelatnas SEA Games. Hanya atlet yang layak saja yang akan dikirim. “Seleksi menjadi pintu penerbitan SK pelatnas. Tanpa itu, tidak ada pelatnas,” katanya.(hdf)