Bergabungnya Irfan Bachdim ke klub Thailand Chonburi FC menambah penderitaan Persema Malang. Klub yang belakangan tidak mampu membangun tim lebih baik dibanding musim lalu, kehilangan pemain bintang yang selama ini menjadi ikon klub.
Irfan Bachdim adalah aset paling berharga di Stadion Gajayana sejak dua musim silam. Dia bahkan sempat dijadikan 'duta Persema' untuk melambungkan nama klub. Maklum, hanya pemain inilah yang memiliki daya jual ke publik sehingga diharapkan bisa ikut mengangkat nama Persema.
Persema juga bisa berbangga diri karena Irfan selalu menjadi andalan di tim nasional (timnas) Indonesia sejak kiprahnya di Indonesia 2010 silam. Sebelumnya jarang sekali, bahkan nyaris tidak ada pemain Persema yang stabil menempati posisi di timnas seperti Irfan.
Irfan Harrys Bachdim tidak hanya pemain dengan skill di atas rata-rata, tetapi juga rupawan. Dia menjadi bintang iklan, bintangi film, hingga digandrungi negerasi muda. Keberadaannya di tim nasional (2010) menjadi bukti bagaimana publik antusias dengan pemain berdarah Indonesia-Belanda ini.
Intinya, Irfan Bachdim pernah masuk dalam proyek Persema mengembangkan klub. Tapi dalam prosesnya, ternyata tidak semudah dibayangkan. Persema tidak pernah bisa menjadi klub bergengsi, malah situasi terus memburuk seiring dengan krisis keuangan yang melanda semusim terakhir.
Setelah kehilangan Irfan, Bledeg Biru bakal berpotensi kembali menjadi klub medioker. Di dalam tim hanya ada Kim Jeffrey Kurniawan yang pilih bertahan setidaknya untuk semusim ke depan. Sisanya, hanya pemain-pemain muda yang statusnya 'nyaris tak terdengar'. Kapten Bima Sakti pun sudah tidak ada di sana.
Persema sendiri mengakui hilangnya pemain-pemain penting berpengaruh pada tim maupun daya jual klub. Klub yang dulunya milik Pemerintah Kota (Pemkot) Malang ini kemungkinan bisa semakin sulit menjual tiket sekaligus mendongkrak gengsi klub yang tenggelam di bawah bayang-bayang saudara mudanya, Arema.
“Komitmen kami memang untuk pemain muda. Tapi bukan berarti kami tidak akan mengembangkan klub ke depan. Kehilangan sejumlah pemain memang menjadi kerugian, namun kami optimistis Slave Radovski bisa menjaga keseimbangan Persema,” tutur Business and Development Manager Persema Malang Moses Hutabarat.
Dia juga menambahkan, pemain muda yang berada di Persema merupakan calon bintang di masa depan. Moses sendiri sangat yakin pemain seperti Dio Permana bakal bisa jauh lebih hebat dan memiliki harga jual tinggi dibanding pemain-pemain yang telah meninggalkan Persema.
Persema sendiri hingga Minggu (27/1) belum mengeluarkan statemen terkait bergabungnya Irfan ke Chonburi FC. Sebab pihak Chonburi sendiri belum mengontak pihak Bledeg Biru untuk pembicaraan transfer. Bagaimana pun, Irfan harus memegang surat keluar dari Persema sebagai persyaratan transfernya.
Harus diakui, Irfan Bachdim adalah pemain paling nge-top yang pernah dimiliki Persema Malang dalam sejarah berdirinya klub. Pemain yang tidak hanya memesona di lapangan, tapi juga mengundang perhatian di luar lapangan. Ibarat sebuah kolam, Persema langsung kering ditinggal suami Jennifer Kurniawan tersebut.
Persema sempat numpang beken dengan adanya Irfan Bachdim. Misalnya di film 'Tendangan Dari Langit', Persema tiba-tiba menjadi klub yang ditonton jutaan penikmat film di Indonesia. Padahal sebelumnya publik lebih mengenal Arema dibandingkan Persema walau berasal dari kota yang sama.(kuh)