Beberapa waktu lalu, PSSI menyampaikan bahwa mereka telah menjalin kerjasama dengan News Corporation. Namun, menurut pihak FOX Sports, yang merupakan anak perusahaan dari News Corp, belum ada deal terjalin.
teve Hutton, Senior Vice President Fox International Channel, pihak FOX Sports mengatakan bahwa mereka tertarik untuk lebih menggali konten lokal dari masing-masing pasar. Apalagi mereka menilai bahwa pasar dan sepakbola di Indonesia sangat menjanjikan.
Namun, ketika ditanya apakah News Corp, yang merupakan induk dari FOX, telah bekerja sama dengan PSSI, Hutton menggeleng.
"Saya pikir, belum ada perjanjian sama sekali. Perjalanan yang sulit telah dilalui sepakbola Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Jika kami bisa membantu atau ambil bagian, maka itu bagus. Tapi, kami belum sampai ke sana. Kami masih memantau situasi di sana dengan adanya dua liga berbeda," ujar Hutton.
"Jelas ketertarikannya ada. Jika Anda melihat FOX, atau Sky, atau apapun yang menjadi jaringan News Corp, kami selalu berusaha untuk terlibat dalam olahraga terbesar dalam setiap pasar."
"Jika kami bisa menemukan jalannya, kami akan sangat senang terlibat. Tapi, untuk saat ini, ada banyak kontrak yang terlibat ada banyak urusan soal lisensi dan kami tidak bisa begitu saja masuk dan melakukan apa yang sudah orang lain lakukan."
"Belum (ada perjanjian sama sekali). Sorry," paparnya.
Hutton menyebut adanya dualisme liga di Indonesia merupakan situasi yang sulit. Namun, seperti yang sudah dikatakannya, ketertarikan untuk terlibat dalam sepakbola Indonesia tetap besar, apalagi jika melihat antusiasme penonton lokal.
"Saya pikir, ini adalah situasi yang sulit dan rumit. Anda punya dua pihak penyiaran yang punya dua kontrak eksklusif dengan dua liga berbeda. Tapi, kalau dilihat, kalian masih punya penonton yang sangat banyak dan atmosfernya sungguh luar biasa."
Sebelum ini, pihak PSSI mengatakan bahwa PSSI telah resmi menjalin kerja sama dengan News Corp. Berbagai program menarik pun telah disiapkan oleh perusahaan Amerika Serikat itu untuk mendukung kompetisi Indonesian Primer League (IPL).
"Secara umum kami dan mereka sudah komitmen akan menjalin kerja sama dalam jangka waktu yang telah ditentukan," ujar CEO PT. LPIS, Widjajanto, beberapa waktu lalu.
"Mereka investor, bukan pemegang hak siar. Untuk nilai investasi, per musimnya berkisar antara 20 hingga 30 juta dolar AS. Itu sudah termasuk biaya kompetisi dan lain-lainnya," tegas Widja.
( dad )