Komisaris Utama PSPS, Herman Abdullah mengatakan dirinya akan mencoba mempertahankan klub kebanggaan masyarakat Pekanbaru tersebut tetap ber-homebase di Pekanbaru.
“PSPS hadir dan terbentuk dari sekitar 20-an klub kecil di Pekanbaru. Untuk itu perlu pembahasan lebih jauh dengan mendudukkan bersama seluruh klub di Pekanbaru. Tidak semudah itu pindah ke Bangkinang,” ujarnya Senin (28/1).
“Manajemen PSPS harus bertatap muka dengan Pak Wali Kota Pekanbaru untuk membicarakan apa solusi terbaik dari permasalahan keuangan yang dialami sekarang ini,” tegasnya.
Selain itu, Herman mengimbau kepada seluruh masyarakat Pekanbaru, bahkan Riau untuk bisa berkorban dalam membantu pendanaan PSPS sehingga masalah finansial PSPS teratasi, apalagi kalau Pemerintah Provinsi Riau mau membantu.
“Pengusaha berkorbanlah sedikit untuk PSPS. Orang kaya juga kan banyak di Pekanbaru ini. Bantuan sedikit mereka sangat berarti untuk kelangsungan PSPS. Yang jelas kita akan tetap mempertahankan tim ini untuk terus berkompetisi dan tidak hilang di bumi Riau ini,” bebernya.
Herman menambahkan dengan kondisi yang sudah seperti sekarang ini, seharusnya Pemko Pekanbaru dan Pemprov Riau dapat turut berperan serta membantu tim yang semakin kekurangan anggaran pasca tidak adanya bantuan dari APBD pada 2012 lalu.
“Kita memang mengharapkan peran Pemko dan Pemprov serta pengusaha yang ada di Riau untuk menyelamatkan klub ini agar tidak tinggal nama saja musim depan. Jika memang Pak Wali ada waktu maka kita akan temui besok (hari ini, red),” tegasnya.
Sementara itu, manajer PSPS, Boy Sabirin mengatakan akan mengambil hikmah dari kejadian ini.
“Mudah-mudahan ada hikmahnya karena jika memang tidak ada yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan PSPS maka kita tentu harus menerima langkah Bupati Kampar untuk membantu tim,” sebutnya.
Seperti diberitakan kemarin, Jefry Noer tertarik membeli PSPS yang sedang kesulitan dana. Konsekuensinya, PSPS harus pindah homebase ke Kampar. Namun, MoU terkait hal ini masih dibicarakan dan belum ada realisasinya.(rw)