Bobroknya lini belakang Sriwijaya FC yang telah kebobolan 11 gol dari empat laga yang telah dijalani, mendapat perhatian khusus. Bek asal Brazil Diogo Santos Rangel dinilai sebagai titik lemah dan telah mendapat ultimatum dari tim pelatih. “Sebelum pertandingan lawan Mitra Kukar, saya sudah ultimatum kepada Diogo untuk meningkatkan performanya.
Performanya terus menurun, dan kalau tidak ada perubahan masuk daftar evaluasi pada pertengahan musim,” tegas pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi.
Tidak dapat dipungkiri, dari empat laga yang telah dijalani, Sriwijaya FC kini terpuruk karena menderita dua kekalahan, terakhir ditaklukkan Mitra Kukar 2-4, Sabtu (26/01). Parahnya, sudah 11 gol yang bersarang di Sriwijaya FC, yang artinya jika dirata-ratakan nyaris kemasukan tiga gol dalam tiap pertandingan.
Dijelaskan Kas, Diogo pada saat seleksi mampu menunjukkan determinasi dan kepiawaian dalam menjaga daerah pertahanan. Namun hingga bergulirnya empat pertandingan kompetisi Indonesia Super League (ISL), Diogo justru menjadi titik lemah dalam pertahanan timnya.
“Saya sudah bilang sebagai pemain tidak boleh besar kepala dan jangan meremehkan pemain lain. Sebagai pemain muda, Diogo harusnya terus belajar untuk memperbaiki diri, dirinya saat ini belum jadi apa-apa” ulasnya.
Sebagai pelatih, pria asli Solo ini menyatakan telah memberikan kesempatan bagi Diogo untuk mengeksplor kemampuannya. Sehingga dalam pertandingan lawan Mitra Kukar, dirinya menempatkan Diogo sebagai bek kanan.
“Sewaktu memperkuat timnas Timor Leste, Diogo sebagai bek sayap kanan dalam formasi 3-5-2. Jadi saya tempatkan Diogo sebagai bek kanan di Sriwijaya FC, supaya bisa maksimal,” tegasnya.
Kenyataannya, Diogo juga gagal menjaga keamanan sektor kanan dan bisa diobrak-abrik oleh penyerang kiri Mitra Kukar Zulham Zamrun. Oleh karena itu, dirinya langsung menggantinya dengan Taufik Kasrun.
“Selama ini ada yang bilang Taufik bermain jelek. Tapi kenyataannya tidak seperti itu, Diogo yang tidak bagus. Jadi untuk saat ini bisa dipastikan Diogo bukanlah pilihan utama di lini belakang,” bebernya.
Tim Sriwijaya FC saat ini telah kembali berada di Palembang. Sore ini, Tantan dan kawan-kawan akan kembali menjalani sesi latihan di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.
“Kita akan latihan seperti biasa, karena evaluasi saya juga untuk sektor depan dan tengah. Diogo juga akan latihan seperti biasa, dan saya dorong agar bisa berkembang,” imbuhnya.
Buruknya performa Diogo juga diungkapkan Direktur Teknik dan SDM PT SOM Hendri Zainuddin. Dirinya mengaku kecewa dengan performa Diogo, dan berharap pemain yang telah dikontrak selama tiga tahun tersebut mengevaluasi dirinya sendiri.
“Pemain asing harusnya menjadi contoh dan panutan. Dua prinsip ini harus dipegang Diogo kalau ingin terus berkarir di Sriwijaya FC,” pungkasnya. (df)