Pages

Kamis, 21 Februari 2013

Gustavo Lopez : Lapangan Persiba kayak Empang , Hotelnya juga sama !

Persela Lamongan menatap pertandingan kontra Barito Putra, Sabtu (23/2) dengan situasi mental muram. Setelah takluk di kandang Persiba Balikpapan, Persela membutuhkan sesuatu yang sangat istimewa jika ingin mendapatkan angka di Stadion Indrasari, Martapura.

Apalagi catatan klub asal Kalimantan Selatan sangat memukau saat bertemu dengan klub-klub Jawa Timur. Terhitung sudah tiga korban yang terkapar di Martapura, yakni Arema Cronous, Persegres Gresik dan Persepam Madura United. Persela adalah tim terakhir asal Jawa Timur yang musim ini menyambangi kandang Barito Putra.

Persela memang kurang bergairah dalam kunjungan ke Kalimantan Selatan. Kapten Persela Gustavo Lopez bahkan berceloteh di akun twitternya terkait performa buruk Persela di awal musim. ''Saya sudah capek kalah terus,”demikian kicauan Gustavo Lopez setelah dikalahkan Persiba.

Dia sekaligus mengkritik lapangan persiba yang membuatnya sedikit lecet dan  kondisi penginapan dan pola makan tim selama di Balikpapan. ''Banyak orang minta tetap semangat. Tapi orang tidak tahu situasi kita di sini. Kita datang ke hotel jelek, makan tidak bagus.”

Masih lewat twitter, situasi itu menurutnya tidak bagus untuk fisik pemain. Pemilik nama lengkap Gustavo Fabian Lopez ini juga menulis soal kerinduannya bertandem dengan Gede Sukadana. Pemain yang musim lalu berkolaborasi dengan Gustavo di lapangan tengah Laskar Joko Tingkir tersebut kini berkostum Arema Cronous.

Gustavo, salah satu playmaker terbaik di ISL, memang tidak memiliki tandem sepadan setelah kepergian Sukadana. Pelatih Persela Gomes de Oliviera juga kelihatan masih belum mapan dalam menempatkan pemain yang pantas bersanding dengan pemain yang nyaris berkostum Persija Jakarta akhir musim lalu.

Selama ini, Gomes sudah menempatkan Catur Pamungkas, Danu Rosadeh, serta Fandi Eko Utomo. Namun tiga pemain yang sudah masuk eksperimen di lapangan tengah itu sama sekali belum menunjukkan konsistensi menjanjikan. Tidak adanya duet sehati yang membuat Gustavo seakan bekerja sendiri di jantung Persela.

Terkait kritikan tersebut, manajemen Persela Lamongan mengaku hotel yang ditempati tim sudah standar klub ISL. Sejumlah klub, termasuk Persegres Gresik, juga menginap di Hotel Bintang, Balikpapan. ''Hampir semua tim tamu menginap di sana. Kami memperoleh referensi dari pihak Persiba,” tutur Sekretaris Tim Persela Muji Santoso.

Apa pun situasinya, ini menjadi fase berat bagi tim Biru Laut dalam upaya menembus papan atas musim ini. Menengok papan klasemen sementara, Persela bahkan sudah tertinggal tujuh angka dari klub tetangga Persegres Gresik. Perbedaan itu tergolong besar untuk ukuran kompetisi ISL.

Tumpulnya daya gedor klub pujaan LA Mania menjadi salah satu faktor sulitnya Persela memenangkan pertarungan. Mesin-mesin gol Persela macet total ketika melakoni laga di luar Lamongan. Dari tiga laga away yang dijalani, Persela hanya menciptakan satu gol dan kebobolan lima kali.

Menghadapi Barito Putra, peluang untuk mendapatkan angka masih terbuka walau mungkin bakal sangat sulit. Tim asuhan Salahudin terbukti memiliki ambisi dan motivasi luar biasa ketika menyambut klub-klub asal Jawa Timur yang bagi mereka sangat menantang untuk dikalahkan.

Jika Persela sampai kembali menelan kekalahan, maka bakal berefek kurang bagus dalam perjalanan tim ke depan. Sedangkan saat bertanding di kandang saja sejauh ini juga masih susah payah(fs)