Shear Blog - Seorang ahli keplanetan Larry Sromovsky menemukan bintik misterius di planet Uranus, bercak serupa awan itu diduga merupakan erupsi es metana yang membumbung ke atmosfer Uranus. Sromovsky menemukan fenomena misterius ini menggunakan teleskop Gemini 8,1 meter.
Heidi B Hammel, pakar ilmu keplanetan lain yang juga terlibat penelitian, menggunakan Facebook untuk mengumumkan hasil penemuannya. Ia mengajak orang, termasuk astronom amatir, untuk mengobservasi bintik itu lebih lanjut. Jika informasi telah cukup, maka pengamatan dengan teleksop Hubble akan dilakukan.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjICb9hOmeNmZPLmJihmibfGgk7xoTOh0VeUhImVTL68TXlU5A-gEJ23k93jZ92PVfvJ6Vgu-PgGC6RyQgL1wPmivlRYqoeesUkNfvAeCm2CkQ50Eg42S7Ak404KwGfJO1zmWP7GyIUTiVm/s320/Awan+misterius+di+planet+Uranus.jpg)
Ektremnya perubahan musim terbukti dari lamanya tiap-tiap area Uranus mendapat sinar Matahari. Selama 84 tahun revolusi (berdasarkan waktu Bumi), belahan utara Uranus menerima cahaya secara terus-menerus, sementara selama 42 tahun juga, belahan selatan Uranus gelap total.
Tidak tahu apakah para astronom amatir bisa memecahkan misteri ini karena keterbatasan peralatan. Namun yang jelas, Uranus kini juga bisa menjadi salah satu obyek yang bisa diteliti.
Sumber : Kompas.com