Federasi sepakbola Asia Barat (WAFF) menjatuhkan sanksi seumur hidup serta denda US$ 15.000 kepada striker klub Indonesia Super League (ISL) Persiba Balikpapan Mahmoud El Ali, dan penyerang tim Malaysia Super League (MSL) Selangor Ramez Dayoub.
Hal itu diungkapkan sekjen WAFF Fadi Zureikat dalam keterangannya kepada wartawan di sekretariat federasi sepakbola Lebanon (FLFA) hari ini. Demikian diwartakan Al-Jadeed TV.
Pemberian sanksi itu berkaitan dengan adanya judi ilegal, dan pengaturan skor yang mempengaruhi liga Lebanon, serta pertandingan tim nasional pada tahun lalu. Sedikitnya 24 pemain, sebagian besar merupakan punggawa tim nasional Lebanon, dan dua pelatih terkena sanksi bervariasi.
Penyidikan ini dilakukan setelah adanya dugaan skandal pengaturan skor pertandingan babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2014 antara Lebanon dan Qatar pada 14 September 2014, di mana Qatar memenangi laga itu dengan skor 1-0 lewat gol Sebastian Soria.
Zureikat juga menegaskan, penyidikan akan melebar ke beberapa pertandingan. Namun Zureikat menyebutkan, hasil penyidikan tidak memberikan pengaruh terhadap hasil pertandingan. Saat ini, kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Asia sudah masuk putaran final.
WAFF membagi sanksi ke dalam empat kategori. Kategori A berupa sanksi seumur hidup, dan denda US$15.000, kategori B berisikan sanksi tiga tahun, dan denda US$10.000, kategori C adalah sanksi dua tahun, dan denda US$5.000, serta Kategori D berupa sanksi satu tahun, dan denda US$1.000.
Di Kategori A, hanya ada nama El Ali dan Dayoub, sehingga diharuskan menjalani sanksi seumur hidup dan denda US$15.000. Puluhan pemain yang telah dikenakan sanksi ini diberikan hak untuk mengajukan banding.
Menurut Zureikat, terungkapnya puluhan nama dan dua pelatih ini berdasarkan hasil investigasi selama satu pekan yang melibatkan 65 saksi, 18 staf, 44 pemain, dan tiga wasit.(Afroni)