-Dualisme yang terjadi di Persipasi Bekasi masih belum membuat PT Liga Indonesia (PT LI) bergerak untuk mempertegas sikap manajemen. Pasalnya, sampai saat ini nama Persipasi terdaftar di dua kompetisi , baik yang dikelola PT LI maupun PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).
Sekretaris PT LI Tigor Shalom Boboy menjelaskan bahwa pihaknya tak akan jemput bola dan melakukan komunikasi terlebih dahulu dengan Persipasi. Operator kompetisi dibawah PSSI KLB Ancol itu akan menunggu sampai Persipasi menjalani jadwal pertandingannya di Divisi Utama.
“Kami sekarang menunggu saja dahulu laporan bagaimana kelanjutan Persipasi. Kami masih yakin mereka akan bermain di bawah kompetisi yang kami kelola karena saat itu manajemennya sendiri yang mendaftarkan,” ucapnya, kemarin (2/2).
Divisi Utama 2013 sendiri saat ini sudah mulai berputar dan Persipasi baru akan menjalani pertandingan pertama pada 10 Februari mendatang. Klub berjuluk Laskar Patriot tersebut akan bertandang ke Persewangi Banyuwangi. Jika dalam laga perdana Persipasi tidak datang, lanjut Tigor, pihaknya baru akan mengirimkan surat untuk mengkonfirmasi langkah klub yang masih terlilit masalah finansial tersebut. Mengapa tidak dari laga pertama? PT LI berpikir positif karena bisa jadi tidak bertanding pada laga pertama, ternyata datang di pertandingan kedua.
Menurut Tigor, sanksi yang akan diberikan kepada Persipasi nantinya dimungkinkan berbeda dengan apa yang didapat oleh klub PSGL Gayo Lues yang sudah menyatakan mundur. Sesuai kebijakan, Tigor menyebut PSGL berhenti di saat kompetisi belum berputar, sanksinya akan turun satu tingkat alias ke Divisi I. “Kalau Persipasi setelah pertandingan pertama terbukti mundur, maka mereka harus turun dua tingkat. Regulasinya begitu,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Umum Persipasi Kartono Yulianto menyebut pendaftaran ke PT LI dilakukan oleh pengurus sebelum kesepakatan terjadi. Namun, saat ini Persipasi lebih memilih bertanding di bawah kompetisi PSSI yang sah sesuai FIFA. “Kami saat ini sedang melakukan gebrakan baru. Kami juga mencoba mendapatkan pendanaan dengan menjual saham kepada masyarakat Bekasi,” terangnya.(dmn)