Pages

Kamis, 14 Maret 2013

Ferdinand Sinaga Pukul Pemain Persiwa , Dilerai Toldo , Toldo kena Bogem , Toldo balas Ferdinand

Di luar dugaan, Persisam Putra harus mengakui keunggulan tamunya, Persiwa Wamena, malam tadi. Itu adalah kekalahan kandang perdana Pesut Mahakam di pentas Indonesia Super League (ISL) musim 2012/2013.
Namun yang lebih di luar dugaan adalah kerusuhan yang terjadi di Stadion Segiri, tempat berlangsungnya pertandingan. Yakni bermula saat lima menit jelang pertandingan berakhir.
Emosi berlebihan Ferdinand Sinaga terhadap kapten Persiwa Roni Firmansyah, berujung perkelahian antar keduanya. Keadaan semakin tak terkendali ketika Ferdinand terus mengejar lawannya tersebut.
Fauzi Toldo yang berusaha menenangkan Ferdinand, justru mendapat bogem mentah. Toldo yang emosi kemudian balas memukul Ferdinand. Tak ayal semua pemain cadangan dan ofisial Persisam Putra berusaha menangkap Ferdinand yang terlihat seperti lupa diri.
Setelah manajer tim Coeng Agus Setiawan mendekapnya, baru Ferdinand bisa dikendalikan dan dibawa ke ruang ganti. Namun sebelumnya Ferdinand dan Roni sudah dihadiahi kartu merah akibat perkelahiannya di lapangan.
Kejadian itu membuat suasana di Segiri semakin tak terkendali. Penonton terus melakukan pelemparan ke lapangan. Anehnya, justru ada segelintir penonton yang melempari Fauzi Toldo karena dianggap melakukan kesalahan dengan berkelahi dengan Ferdinand.
Aksi pelemparan semakin menjadi ketika pemain Persiwa akan meninggalkan lapangan. Puluhan botol mineral dan benda-benda di tribun VIP, diarahkan ke pemain Persiwa yang mendapat pengawalan dari aparat keamanan. Beberapa polisi pun bergegas naik ke tribun dan berusaha mengamankan penonton yang tak mau pergi.
Keributan kedua nyaris pecah di luar stadion. Penonton yang menunggu bus Persiwa sempat melakukan pelemparan. Tetapi aksi tersebut cepat diredam aparat keamanan yang sudah bersiap sejak pemain Persiwa meninggalkan stadion.
“Ferdinand memang sangat emosi. Dia juga kesal karena selalu gagal memanfaatkan semua peluang  . Tapi saya pikir itu hanya emosi sesaat saja. Nanti semua akan kami tenangkan,” ujar arsitek tim Sartono Anwar usai pertandingan.
Ferdinand memang menjadi pemain paling sial di laga malam tadi. Serentetan peluang emas yang didapatkannya, tak satupun membuahkan hasil. Bahkan saat dia hanya tinggal menceploskan bola ke gawang pun tak sukses dilakukannya.
Di laga ini, Persisam Putra sebenarnya tampil terus menekan.  Tetapi rangkaian peluang yang didapat sejak menit pertama, selalu gagal membuahkan hasil. Selain itu penampilan cemerlang kiper Persiwa, Dwi Kuswanto juga menjadi penyebabnya.
Persiwa menghukum tuan rumah dengan serangan balik. Dua peluang lewat skema serangan balik, keduanya membuahkan hasil.
Yang pertama terjadi di menit 30. Camara Sekou yang lepas dari pengawalan, mengirim umpan matang pada Mohammad Hamzah. Dengan mudah Hamzah menceploskan bola ke gawang Fauzi Toldo.
Gol kedua pun lahir lewat serangan balik. Gol Camara Sekou terjadi juga disebabkan kesalahan koordinasi barisan belakang.
“Kita memang tak beruntung di laga ini. Banyak peluang tapi tidak gol,” kata Sartono.
Hal tersebut dibenarkan Subangkit, pelatih Persiwa. Subangkit mengatakan kalau sebelum pertandingan, dirinya sudah mewanti-wanti semua pemain agar tampil lebih disiplin.
“Saya bilang ke pemain, Persisam Putra lebih berat dibandingkan Mitra Kukar, karena pressure dan fisik mereka sangat kuat. Makanya saya hanya mengandalkan serangan balik dan itu berhasil. Jujur, kami hanya menang beruntung dan bisa memaksimalkan sedikit peluang yang didapatkan,” tegas Subangkit.(di)