Pages

Senin, 11 Maret 2013

Dikira Meninggal, Muka Suporter PSPS Ditutup Koran Bekas

Seorang suporter PSPS dari kubu Asykar Theking, Yudistira Tambunan (18) hampir saja dikira meninggal dunia, usai terjadinya bentrokan antar-suporter di Desa Danau Bingkuang, Kampar
Hal ini diungkapkan ayah korban, Saiful Tambunan, di Ruang Cempaka 511 RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru, tempat anaknya dirawat inap, Senin (11/3/2013). "Dia sudah dianggap mati, mukanya sudah ditutup koran, setelah dilihat orang, baru dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
Diceritakan Saiful, awalnya ia mengajak Yudistira menghadiri ulangtahun keponakan Yudistira di Pasir, Rohul. Namun keinginan anaknya untuk menonton pertandingan PSPS di Kampar begitu besar, "PSPS lagi main ni pa," kata Saiful menirukan ucapan anaknya. Karena itu Saiful dan keluarga yang lain berangkat ke Pasir tanpa ditemani Yudistira.
Setelah mendengar kabar anaknya menjadi korban, Saiful yang telah berada di Pasir langsung kembali ke Pekanbaru, "Saya minta penegakan hukum dari pihak kepolisian, barang buktinya juga harus ditahan, seperti bus yang mengangkut suporter, ada tiga bus dan dua mini pic up. Kalau bisa itu jadi barang bukti, jangan hanya orangnya saja dicari," ujar Saiful yang juga merupakan anggota Tim Pemantau Penyelenggara Negara, Nasional Coruption Watch.

Sementara itu Yudistira mengaku masih mengalami pusing-pusing akibat luka sobek benturan stik golf di kepala bagian belakang. Beberapa jahitan juga terlihat jelas. Berulang kali ia harus ke kamar mandi karena darah terus mengucur dari hidung. "Pusing, keseimbangan juga goyang," kata Yudistira.
Pada saat pemukulan itu, dirinya pingsan dan sadar saat telah sampai di Klinik Danau Bingkuang, Kampar. Hidung dan mulutnya penuh dengan darah, "SAmpai di klinik, 750 orang Asykar Theking ngumpul nyambut, saya dikerubungi lalu saya pingsan lagi," ceritanya. Yudistira merupakan bungsu dari dua bersaudara dan kini duduk di kelas 3 SMA 6 Pekanbaru.
Diberitakan sebelumnya, bentrokan fisik terjadi dengan melibatkan dua kelompok supporter PSPS. Keduanya yakni, Asykar Theking dan Curva Nord 1955. Perkelahian terjadi saat di tengah perjalanan menuju Bangkinang untuk menyaksikan pertandingan kesebelasan kesayangan mereka menjamu Persepam Madura di Stadion Tuanku Tambusai Bangkinang.
Saat itu, kedua kelompok saling ejek sehingga memicu emosi antar mereka. Bentrok fisik pun tidak terelakkan. Nasib naas dialami oleh Tegar Saputra (15) dari Asykar Theking yang akhirnya tewas karena mengalami pendarahan parah pada bagian kepala.(hf)