 - Teriakan sumbang terus dikeluarkan pelatih Persebaya Divisi Utama  yang baru, Miroslav Janu, kepada klub lamanya Persela lamongan. Masalah  gaji yang belum dibayar membuat pelatih yang musim lalu mengantarkan  Persela menuju empat besar tersebut akan melaporkan masalah tersebut ke  FIFA (Federation Internationale de Football Association).
- Teriakan sumbang terus dikeluarkan pelatih Persebaya Divisi Utama  yang baru, Miroslav Janu, kepada klub lamanya Persela lamongan. Masalah  gaji yang belum dibayar membuat pelatih yang musim lalu mengantarkan  Persela menuju empat besar tersebut akan melaporkan masalah tersebut ke  FIFA (Federation Internationale de Football Association).Perkiraan  gaji janu selama 5 bulan sebesar RP 700 juta. “Mungkin. Kita lihat  nanti. Kejadian yang saya alami bukanlah barang baru. Sebab sudah banyak  kasus yang sama, yang melanda beberapa klub di Indonesia. Di Indonesia  sudah biasa seperti ini,” ujar Janu seusai memimpin seleksi persebaya  DU.
“Lamongan minta saya balik ke sana, tapi mereka tidak mau  bayar gaji saya,” tutur Janu. Pelatih asal Republik Ceko itu  menambahkan, dirinya sudah berulang kali menghubungi pengurus dan  manajemen Persela untuk meminta kejelasan mengenai gajinya. Namun,  upayanya selalu menemui jalan buntu. Setiap kali ia menghubungi  pengurus, telepon mereka tidak pernah diangkat.
“Mereka tidak mau angkat handphone, tidak mau berkomunikasi. Mereka bohong di koran, mereka juga bohong ke La Mania,” koar Janu.
Selain  menunggak gaji pelatih, Persela konon juga belum membayarkan gaji para  pemainnya. Para pemain Persela belum menerima upah dari manajemen selama  tiga bulan. 
Janu sendiri merasa heran dengan manajemen  karenamasih meninggalkan hutang padanya dan para pemain, mereka telah  mengumumkan pelatih baru. Memang untuk mengisi posisi Janu, manajemen  Persela telah menunjuk pelatih asal Brasil, Gomes de Oliveira.
Sebelumnya  Gomes membesut Persiwa Wamena. Pada musim Liga Super Indonesia 2011/12,  Persiwa berada di posisi tiga klasemen akhir, sementara Persela berada  satu tingkat di bawah Persiwa.
“Inilah Indonesia, mereka belum  bayar saya namun sudah mencari pelatih baru. Mereka belum membayar gaji  pemain, namun sudah mencari pemain baru,” tambah Janu yang pernah juga  mengarsiteki PSM Makassar.
Meski hanya bermain di Divisi Utama,  Persebaya DU dipandang Janu sebagai klub yang jelas dari segi finansial.  “Musim kemarin saya memang bawa Persela finish peringkat empat ISL.  Tapi saya adalah pelatih asing paling bodoh di Indonesia,” tegasnya.
Ia  menjelaskan maksud dari ungkapannya tersebut. “Saya gampang dibodohi.  Sudah tidak digaji berbulan-bulan masih saja mau melatih di Persela  sampai selesai,” pungkas Janu. m2






 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Postingan
Postingan
 
