Langkah yang ditempuh Ponaryo Astaman dan kawan-kawan menemui Presiden SBY untuk meminta saran terkait kisruh di tubuh timnas Indonesia dipandang tepat. Hal ini bisa menuntaskan masalah persepakbolaan Indonesia yang semakin hari terus meruncing.
Adalah komentator ISL ANTV , Yusuf Kurniawan, salah satu yang setuju dengan adanya pertemuan itu. Menurutnya, apa yang dilakukan pemain merupakan opsi terakhir yang coba diupayakan untuk mengakhiri krisis sepakbola nasional yang terjadi selama kurun waktu dua tahun terakhir.
"Dalam situasi konflik begini, pemain adalah bagian dari organ sepakbola yang paling menderita. Mereka dihadapkan pada dilema besar. Di satu sisi, mereka ingin membela timnas, di sisi lain mereka terancam dicoret oleh klubnya yang berseberangan dengan PSSI selaku badan resmi pengelola timnas," kata Yusuf Selasa (30/10) dini hari.
Bagi Yusuf, wajar para pemain 'mengadu' kepada SBY. Pasalnya, mereka adalah generasi muda yang akan menentukan masa depan sepakbola Indonesia.
"Mereka sudah berupaya mencari jalan keluar dengan pendekatan ke pihak-pihak yang berseteru, bahkan sampai mengadu ke Menpora. Tapi, mereka tak mendapat jawaban yang dicari. Istilahnya sudah deadlock," ujarnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Bambang Pamungkas Cs menemui SBY di Cikeas, Minggu (28/10). Kabar pertemuan ini santer mengemuka meski belum ada pernyataan resmi baik dari pemain maupun pihak presiden.
"Karena itu, saya berharap ada langkah konkret yang dilakukan pemerintah untuk menyelesaikan persoalan ini. Tentu bukan dalam konteks intervensi, melainkan membantu proses penyelesaian," ungkap Yusuf.
Lalu, apa langkah prioritas yang harus ditempuh pemerintah? Menurut Yusuf, jawabannya yakni mengamankan pemain timnas yang akan berlaga di Piala AFF, November mendatang.
"Artinya pemerintah dengan kekuasaannya dapat menjamin bahwa semua pemain yang dipanggil timnas tak perlu khawatir akan masa depannya di klub-klub mereka. Masa' orang membela negara kok dihalangi? Apapun alasannya (itu tidak diperbolehkan)," tandasnya.(ncky)