Pages

Jumat, 15 Maret 2013

Andi Darussalam : Mungkin Penerjemahnya Blanco yang Goblok

Mantan Manajer Timnas Andi Darussalam Tabusalla mengatakan langkah yang dilakukan Luis Manuel Blanco yang langsung memulangkan para pemain dari klub ISL tidak elegan. Menurut ADS, panggilan akrab Andi Darussalam Tabusalla, Blaco belum mengenal karakter dari pemain-pemain Indonesia.
“Itulah yang selalu saya katakan. Seyogyanya Badan Tim Nasional (BTN) sebelum memanggil pelatih, lebih dulu memanggil manajer dan pelatih klub untuk berdiskusi tentang pemain-pemain yang akan dipanggil. Di situ akan banyak informasi di dapat, mulai dari karakter, kondisi fisik, serta kelebihan dan kekurangan pemain. Blanco baru beberapa hari di Indonesia, sehingga saya berani bertaruh bahwa ia belum paham dengan sepakbola kita. Harusnya ia banyak menggali informasi dulu, tidak main membuat keputusan arogan seperti itu,” ungkap ADS saat dihubungi telepon selulernya, Sabtu (16/3/2013).

ADS khawatir keputusan itu akan membuat masalah baru dalam sepakbola Indonesia. Selain itu, ia juga khawatir, Blanco menerima masukan yang salah dari penerjemahnya. Tidak hanya itu, keputusan itu akan pasti menghambat proses rekonsiliasi PSSI yang kini tengah berjalan.
“Seharusnya Timnas ini bisa menjadi salah satu alat untuk memuluskan rekonsiliasi sehingga bisa berjalan dengan baik. Tetapi kenapa justru belum apa-apa manajemen Timnas sudah membuat keputusan yang tidak popular. Ketua BTN Isran Noor seharusnya bisa jadi ‘jembatan’ dalam proses rekonsiliasi ini,” tutur ADS.
Secara pribadi, ADS mengaku kecewa dengan keputusan BTN yang memberikan kewenangan penuh kepada orang yang secara nyata belum mengetahui karakteristik bangsa Indonesia. Apalagi, ia menyebutkan bahwa pemain-pemain yang dicoret itu telah melakukan walk out (WO).

“Saya khawatir akan terjadi interprestasi yang berbeda-beda. Mungkin dari penerjemahnya, Blanco tahu pemain itu melakukan WO. Seharusnya bahasa bukan begitu. Saya sangat tahu dengan pemain-pemain kita. Tidak mungkin mereka WO dan saya rasa alasan mereka juga wajar, karena mereka juga baru sampai masih kelelahan setelah menjalani kompetisi yang ketat,” tegas mantan Presdir PT Liga Indonesia ini.
ADS menambahkan, mungkin Blanco adalah pelatih pintar. Tetapi itu tidak diimbangi dengan kemampuan dia dalam mengetahui karakteristik pemain, maka semua itu hanya omong kosong belaka.
“Pelatih dan manajemen timnas, dalam hal ini BTN, seharusnya tahu, mereka baru saja menjalani kompetisi ketat bertanding 2X seminggu. Belum lagi perjalanan ke Jakarta. Sudah seharusnya ada jeda waktu untuk memberikan mereka waktu istirahat. Melihat kondisi ini, saya khawatir, kedatangan Blanco ini yang diharapkan bisa memperbaiki prestasi sepakbola Indonesia, justru akan merusak sepakbola Indonesia,” urai ADS.(dgh)