Shear Blog - Beberapa waktu lalu (bulan September) satelit NASA Upper Atmosphere Research Satellite (UARS) seberat 6 ton telah jatuh ke Bumi, dimana tepatnya masih belum diketahui secara pasti, karena satelit telah pecah menjadi banyak serpihan dan sangat sulit melacak semuanya.
Awal November ini satelit yang sudah "pensiun" alias tidak berfungsi kembali akan jatuh ke Bumi, satelit ini bernama Roentgen Satellite atau ROSAT German X Ray Space Observatory. Demikian keterangan German Aerospace Center seperti dipublikasikan Space.com, Kamis (29/9/2011). Orbit satelit berbobot 2,4 ton tersebut antara 53 derajat lintang utara dan 53 derajat lintang selatan. Dengan demikian, lokasi potensial jatuhnya satelit pada rentang Kanada hingga Amerika Selatan meski belum bisa ditentukan dengan pasti.
Satelit ROSAT |
Diperkirakan akan ada 30 kepingan raksasa satelit yang akan jatuh ke Bumi. Dari total bobot 2,4 ton, sebanyak 1,6 ton akan tahan dari gesekan atmosfer yang biasanya akan membakar komponen satelit. ROSAT adalah satelit yang diluncurkan pada tahun 1998 dan merupakan pelacak bintang yang gagal. Kameranya secara langsung menghadap Matahari sehingga mengalami kerusakan. ROSAT secara resmi dinonfungsikan pada tahun 1999.
Jatuhnya ROSAT menambah daftar sampah antariksa yang masuk ke Bumi. Minggu lalu, satelit UARS milik NASA jatuh di pantai wilayah Pasifik. Diperkirakan akan ada banyak lagi sampah antariksa yang jatuh ke Bumi akibat belum adanya manajemen pengelolaan sampah antariksa ini.
Sumber : KOMPAS.com