Shear Blog - Pada tahun pertama lapisan kulit milik si kecil belum sempurna dan akan menyebabkan dia rentan terkena penyakit. Dibutuhkan waktu hingga satu tahun bagi epidermis kulit untuk berkembang dengan cepat dan berfungsi secara efektif. Kulit bayi memiliki pigmen lebih sedikit dibandingkan anak-anak dan orang dewasa, hal ini menyebabkan ketidak mampuan kulit bayi dalam mengatur temperatur. Struktur sel kulitnya lebih tipis, ikatan antar selnya lebih lemah dan lebih halus.
  Munculnya kemerahan dan peradangan pada kulit merupakan salah satu  gejala dari reaksi alergi pada tubuh bayi. Berikut ini adalah beberapa  jenis penyakit kulit yang umum dijumpai pada bayi :
  1. Intertrigo
   Intertrigo mengacu pada suatu peradangan pada lipatan tubuh. Hal ini  biasanya terletak di paha bagian dalam, ketiak, dan bagian bawah  payudara atau perut. Lipatan tersebut membuat kulit tampak merah, gatal  dan menyebabkan rasa sakit bila terjadi gesekan. Umumnya terjadi pada  bayi yang gemuk.
  Penyebab : Bisa terjadi karena lembab berlebihan pada lipatan bayi, yang tidak pernah mendapatkan udara.
Yang harus dilakukan : Cuci bagian dalam lipatan kulit bayi Anda dengan air dan oleskan krim penghalang zinc-oxide atau petroleum jelly untuk melindungi kulit bayi.
  2. Biang keringat     Biang keringat atau lebih dikenal dengan sebutan miliaria, biasanya  terjadi pada leher, wajah, punggung, atau bokong bayi. Secara klinis  miliari terlihat dengan adanya kulit kemerahan disertai rasa gatal  sehingga bayi rewel, dengan gelembung-gelembung kecil berair.
  Penyebab :  Udara panas, cuaca lembab, pakaian yang ketat dan aktivitas bayi yang tinggi dapat memicu ruam biang keringat.
Yang harus dilakukan :  Sedapat mungkin hindari bayi Anda dari suhu yang terlalu panas dan  berikan pakaian yang longgar. Dengan begitu, ruam akan terlihat lebih  baik dalam waktu sekitar 30 menit.
  3. Seborrhea     Seborrhea adalah suatu peradangan pada kulit bagian atas, yang  menyebabkan timbulnya sisik pada kulit kepala, wajah, kadang pada bagian  tubuh lainnya seperti belakang telinga, leher, pipi, dan dada. Penyakit  ini yang paling sering terjadi pada bayi di bawah usia 6 bulan. Pada  kulit kepala, seborrhea tampak seperti ketombe, sisik kuning atau  berkerak. 
  Penyebab : belum diketahui.
  Yang harus dilakukan : Lakukan pengobatan tradisional dengan menggosokan minyak zaitun atau baby oil pada kulit kepala bayi Anda, kemudian sikat dengan lembut.
  4. Eksim     Eksim dapat muncul di manapun pada tubuh bayi mulai dari usia 3 sampai  4 bulan, meskipun sangat jarang ditemukan di daerah bekas pemakaian  popok. Eksim atau sering disebut eksema, atau dermatitis adalah  peradangan hebat yang menyebabkan pembentukan lepuh atau gelembung kecil  (vesikel) pada kulit hingga akhirnya pecah dan mengeluarkan cairan.  Kondisi yang lebih parah, penyakit ini juga dapat menyebabkan kulit  berubah menjadi merah, mengeluarkan nanah, dan kerak.
  Penyebab :   Apa pun bisa menjadi pemicu bayi rentan terhadap eksim (dengan  predisposisi genetik atau riwayat alergi dalam keluarga). Setiap bayi  mempunyai pencetus eksim yang berbeda-beda. Ada orang yang setelah  memegang sabun atau deterjen akan merasakan gatal yang luar biasa, ada  pula yang disebabkan oleh bahan atau alat rumah tangga yang lain.
  Yang harus dilakukan :  Tujuan utama dari pengobatan adalah menghilangkan rasa gatal untuk  mencegah terjadinya infeksi. Ketika kulit terasa sangat kering dan  gatal, lotion dan krim pelembab sangat dianjurkan untuk membuat  kulit menjadi lebih lembab. Untuk kasus yang lebih parah, konsultasikan  dengan dokter Anda soal penggunaan salep steroid, untuk mengurangi  peradangan.
  5. Dermatitis kontak    Dermatitis  kontak adalah inflamasi pada kulit yang terjadi karena kulit telah  terpapar oleh bahan yang mengiritasi atau menyebabkan reaksi alergi.  Dermatitis kontak akan menyebabkan ruam yang besar, gatal dan rasa  terbakar.
  Penyebab : Jika ruam terjadi di seluruh tubuh  bayi Anda, maka sabun atau deterjen mungkin menjadi salah satu  penyebabnya. Jika dada dan lengan yang terkena, pelakunya bisa dari baju  yang kotor.
  Yang harus dilakukan : Pada kasus ringan dan  sedang, penghindaran bahan iritan (penyebab iritasi) dan penggunaan  krim yang mengandung hidrokortison (kortikosteroid) dapat membantu  mengurangi gatal dan kemerahan di kulit. Pada kasus yang berat, obat  yang diminum jenis kortikosteroid dan antiradang diperlukan untuk  mengurangi peradangan dan gatal. Sebaiknya lakukan konsultasi terlebih  dahulu dengan dokter Anda sebelum menggunakan krim hidrokortison atau  antihistamin.
Sumber : Kompas.com







 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Postingan
Postingan
 
