Pages

Sabtu, 16 Maret 2013

Tak Terima, Pengacau KLB Berniat Adukan PSSI ke CAS

- Perlawanan yang terus diberikan oleh para Pengurus PSSI Tingkat Provinsi (Pengprov) caretaker beresiko membuat proses penyelesaian konflik sepak bola nasional molor.

Kedua pimpinan kubu yang berseteru, Djohar Arifin Husin dam La Nyalla Mattalitti sudah sepakat berdamai namun sejumlah pihak masih tak puas dan berniat membawa masalah ini ke Badan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS).

Djohar dan La Nyalla telah sepakat menggelar KLB untuk 'memeteraikan' perdamaian mereka. Keduanya juga menyepakati daftar para peserta pemilik suara KLB PSSI.

Namun sejumlah pengprov caretaker ini tak terima karena dinyatakan tidak berhak menjadi peserta dan hadir di KLB. Mereka bersikeras bahwa pihaknya adalah perwakilan yang sah.

"Saya bersama teman-teman pengprov dan beberapa klub yang semestinya mengikuti kongres ini," kata Cholid Goromah, asal Provinsi Jawa Timur, yang datang ke Hotel Borobudur namun dilarang masuk ruangan KLB.

"Tapi kami tidak berhenti di sini. Kita akan melangkah ke CAS. Kami definitif, bukan caretaker. Kami diangat lewat Musprovlub (Musyawarah Provinsi Luar Biasa)," katanya.

Komentar ini diberikan Cholid saat KLB sedang rehat sejenak, tak lama kemudian, tiga Komite Eksekutif PSSI, yakni wakil ketua umum Farid Rahman, anggota Bob Hippy dan Sihar Sitorus langsung mendatanginya dan tampak membahas soal strategi memasukkan mereka kembali.

Salah seorang narasumber dari kelompok yang berseberangan dengan Djohar-La Nyalla mengatakan enam anggota Komite Eksekutif PSSI terus melobi perwakilan FIFA dan AFC, yakni perwakilan FIFA Michael van Praag dan Marco Leal, serta perwakilan AFC Jeysing Muthiah.

FIFA sendiri menegaskan bahwa Indonesia akan dijatuhi sanksi pembekuan hak keanggotaan jika konflik sepak bola nasional tak selesai sebelum 20 Maret 2013.