Pages

Kamis, 14 Maret 2013

Bambang Pamungkas : Saya Harap Boaz Salossa yang jadi Kapten Timnas Indonesia !

Adalah Bambang Pamungkas yang berharap agar striker terbaik saat ini Boaz T Solossa bisa memimpin rekan-rekannya di Timnas Indonesia sebagaimana membawa Persipura meraih kemenangan di ISL 2010-2011 musim lalu.
“Salah satu impian besar saya untuk sepak bola Indonesia adalah melihat Boaz Solossa memimpin skuad Indonesia, seperti yang selalu dia lakukan bersama Persipura, “kata Bambang Pamungkas, kapten Timnas Indonesia dan Persija dalam wawancara dengan Tabloid Bola edisi Kamis-Jumat, 7-8, Maret.
Dia menambahkan Boaz merupakan striker terbaik Indonesia saat ini. Jika dia mampu tampil di Timnas nasional seperti saat dia tampil di Persipura, maka Indonesia tidak perlu khawatir berhadapan dengan siapapun.
Agaknya tidak berlebihan harapan Bambang Pamungkas terhadap Boaz, pelatih JF Tiago pun salut dengan Boaz. Bayangkan dia sudah mengalami cidera berkali-kali tetapi masih tampil prima dan tekun mengikuti saran dari dokter, pelatih dan juga dorongan keluarga terhadap kariernya dalam sepak bola.
Pelatih asal Brasil ini juga sangat senang dengan hasil Boaz t Solossa dan kawan-kawan mampu memenangkan pertandingan melawan Mitra Kukar dengan skor telak 3-0. Kemenangan ini bukan datang dengan gampang tetapi kerja keras dan disiplin anak-anak.
“Impian saya sebagai pelatih asing adalah membawa Persipura sukses di Asia,”kata JF Tiago seraya menambahkan masih terbayang suatu saat nanti akan berhadapan dengan Arbyl FC klub asal Iraq yang pernah kalahkan Persipura saat Piala AFC baik laga kandang maupun tandang.
Menyinggung soal status Kapten bagi Boaz sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru, menurut mantan asisten pelatih PON 2004, Ferdinando Fairyo, Boaz sudah jadi kapten PON saat berusia 15 tahun. “Jadi bagi saya kepemimpinan Boaz di lapangan sudah terlihat masih muda dan dalam tim abang kandungnya Nehemia Solossa juga bermain. Boaz mampu memimpin rekan-rekannya yang berusia empat tahun di atasnya,”kata Ferdinando Fairyo.
Boaz T Solossa mulai memperkuat Persipura, pada 2005 dibawah asuhan pelatih Rahmad Darmawan dan pertama kali ikut Persipura langsung juara. Tidak tanggung-tanggung Boaz Solossa juga ikut mencetak gol saat mengalahkan Persija di Stadion Gelora Bung Karno.
Bahkan gawang Laos menjadi saksi bisu kepiawaian Boaz T Solossa dalam pertandingan pembuka, Piala AFF 2004 di Vietnam. Pelatih Peter White arsitek timnas Indonesia membawa Boaz Solossa yang masih berusia 18 tahun bermain di Piala AFF. Ia juga sukses bersama Tim PON Papua di Palembang 2004. Saat ini hanya tiga pemain PON 2004 yang masih bertahan di Persipura, Boaz. Ricardo Salampesy dan Gerald Pangkali.
Ban Kapten di Persipura dipegang, pada 2010, Boaz didaulat memimpin rekan-rekannya  setelah Eduard Ivakdalam harus pindah ke Persidafon. Tak sia-sia tahun pertama memegang ban kapten Persipura raih scudetto 2010-2011. Sebuah prestasi yang lumayan membanggakan bagi lelaki kelahiran 16 Maret 1986 ini. Bahkan dia juga bersama rekan-rekannya membuat kejutan di Piala AFC dan berhasil lolos ke delapan besar.
Walau pun Boaz mengalami cidera parah, patah kaki saat timnas Indonesia ujicoba melawan Hongkong, tak menepis niatnya kembali membela Merah Putih. “Saya siap dipanggil pelatih timnas dan berjanji lebih disiplin lagi. Niat saya untuk bergabung ke timnas tidak akan hilang. Siapapun pelatihnya saya ingin mereka bisa menerima saya. Saya juga akan berusaha untuk menjadi lebih baik,”kata kapten Persipura yang pekan depan akan ikut wisuda sarjana di Universitas Cenderawasih(Uncen) Jayapura. Bahkan manajemen Persipura mengijinkan ke tujuh pemainnya ikut TC Timnas guna melawan Arab Saudi.(do)