Pages

Jumat, 08 Juli 2011

Ada Loh Belut Setipis Kertas dan Transparan, Ditemukan di Bali

Shear Blog - Di lepas pantai sebelah timur Bali, seekor larva belut terekam saat sedang berenang. Larva belut ini tampak seperti kain transparan, sangat tipis. Belut ini tidak memiliki sel darah merah ditubuhnya saat masih dalam bentuk larva. Jaringan tubuh dan organ tubuhnya pun sangat kecil dan tembus pandang. Hal ini mereka jadikan sebagai perlindungan agar tidak terlihat oleh pemangsa. Belut larva dikenal sebagai leptocephalus yang dalam bahasa latin berarti kepala kecil.

Filsuf Aristoteles mengatakan bahwa belut berasal dari telur cacing tanah. Baru pada akhir abad ke-18, belut dianggap ikan. Pada akhir abad ke-19, ahli hewan Yves Delage dari Prancis, menegaskan bahwa leptocephalus benar-benar larva, bukan spesies yang berbeda dari belut.

Periode larva ini bisa berlangsung lama, tiga bulan hingga lebih dari satu tahun. Makanan mereka belum dapat dipastikan, akan tetapi para peneliti menerka larva ini memakan partikel-partikel kecil yang mengapung di lautan. Belum banyak hal yang diketahui tentang leptocephalus.

Sumber : National Geographic Indonesia

"Great White Spots", Badai yang Terjadi Setiap 30 Tahun di Planet Saturnus

Shear Blog - Pada 15 Maret 2011 di Planet Saturnus terjadi badai, fenomena ini direkam oleh pesawat antariksa Cassini dalam bentuk gelombang radio dan mengirimkan audio dari kejadian tersebut. Peralatan pada Cassini merekam petir dengan jumlah 10 petir per detik, terlalu banyak bagi peralatan pada pesawat untuk memisahkan sinyalnya secara individu. Tim kemudian membuat audio berdasarkan gelombang radio yang diambil pada 15 Maret--saat itu badai agak tenang.

Badai cukup besar untuk dapat disaksikan dari Bumi menggunakan teleskop. Badai ini pertama kali didapati oleh astronom pada awal Desember. Badai berkembang hingga 2.500 kilometer pada hari pertama dan melebar hingga 17.000 kilometer pada tiga minggu kemudian. Ekor badai terbesar yang pernah terekam dengan detail ini meluas menutupi seluruh planet. Badai seperti ini muncul sekali setiap 30 tahun dan dikenal dengan nama "Great White Spots."






(Sumber : National Geographic Indonesia)

Status Facebook Bisa Bikin 2 Desa Bentrok (Lebay.com)

Shear Blog - Sedikit ngakak + guling-guling juga waktu baca berita ini di KOMPAS.com. Cuma gara-gara status di FB bisa bikin dua desa bentrok. DUA DESA, artinya bukan cuma satu atau dua orang yang terlibat. Mbok ya mikir, uda pada gede semua, kok masih culun pikirannya, hehehehehehehehe

Jejaring sosial Facebook kembali disalahgunakan oleh penggunanya. Di Kabupaten Badung, Bali, pemuda dua desa terlibat bentrok gara-gara saling ejek di status situs jejaring sosial yang penggunanya lebih dari 100 juta di Indonesia.

Bentrok ini diawali dari status Facebook salah seorang pemuda di Desa Sading, Mengwi, Kamis (7/7/2011). Tidak jelas status apa yang ditulis, tetapi salah seorang pemuda Desa Sempidi mengomentari status tersebut bernada menghina.

Sang pemilik akun yang tidak terima atas hinaan tersebut mendatangi pemuda asal Desa Sempidi itu bersama sekitar 20 temannya. Setibanya di Desa Sempidi, sekitar 10 pemuda yang tak terima dengan kedatangan mereka kemudian terlibat bentrok.

Akibat kejadian ini, salah seorang pemuda Desa Sempidi mengalami luka serius terkena sabetan senjata tajam. "Dugaan sementara korban terkena sabetan pedang karena saat kami melakukan olah TKP, kami berhasil mengamankan sebuah pedang," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Badung Ajun Komisaris I Nengah Sadiarta.

Polisi yang tiba di lokasi tak lama setelah mendapat laporan bentrok berhasil mengendalikan situasi dan mengamankan seorang pemuda dari salah satu desa. "Untuk sementara kami baru mengamankan seorang dari pihak pemuda Sading. Dia kami tangkap dua jam setelah terjadi aksi bentrok," kata Sadiarta. (Sumber : KOMPAS.com)

Rabu, 06 Juli 2011

10 Kebiasaan Kecil Penyebab Rusaknya Gigi

Shear Blog - Biasanya orang menganggap bahwa kurangnya menjaga kebersihan gigi adalah penyebab utama rusaknya gigi. Tapi tahukah kamu bahwa faktor penyebab kerusakan gigi sangat banyak, beberapa kebiasaan kecil yang kita lakukan juga bisa menyebabkan gigi rusak. Berikut ini adalah 10 kebiasaan kecil yang dapat merusak gigi kita (seperti yang saya kutip dari KOMPAS.com) :

1. Gigi sebagai alat
Banyak orang menggunakan gigi mereka sebagai alat untuk membuka botol, kantong keripik, label harga pakaian, bahkan untuk memotong kabel. Hal ini dapat memiliki efek traumatis pada gigi yang menyebabkan tepi gigi melemah dan menyebabkan maloklusi.

2. Mengunyah es
Banyak orang terbiasa mengunyah batu es, terutama es sisa setelah selesai minuman es dingin. Suhu yang keras dan dingin dari es batu benar-benar dapat menyebabkan gigi menjadi patah. Bahkan bisa membuat bagian dari enamel gigi rusak. Dokter gigi merekomendasikan untuk membiarkan es meleleh di mulut seperti halnya memakan permen, bukannya malahan menghancurkannya dengan gigi.    

3. Mengunyah benda keras
Tak sedikit orang yang punya kebiasaan mengunyah benda-benda keras seperti pensil, kuku dan benda keras lainnya. Sebaiknya kembalikan fungsi utama gigi untuk mengunyah makanan.

4. Mengisap lemon
Jika dilakukan secara terus menerus, asam sitrat dalam lemon bisa meluluhkan mineral penting pada gigi dan mengikis permukaan luar gigi, sehingga membuat gigi menjadi sensitif terhadap makanan atau minuman dingin. Namun, situasi ini tidak berarti bahwa Anda harus menyerah pada semua buah-buahan jeruk. Anda hanya perlu memastikan bahwa Anda tidak terus menghisapnya di mulut untuk jangka waktu lama. 

5. Menyikat terlalu keras
Banyak yang berpikir bahwa dengan menerapkan tekanan yang lebih saat menyikat atau menggunakan sikat gigi berbulu keras membuat gigi lebih mengkilap. Ini adalah mitos palsu yang harus dihindari. Bila Anda menyikat terlalu keras atau menggunakan sikat gigi berbulu keras, dapat merusak enamel protektif pada gigi Anda. Hal ini juga bisa menyebabkan gusi surut dan sensitivitas gigi meningkat.

6. Menggigit kuku
Kebiasaan mengigit kuku bisa berakibat buruk bagi gigi Anda. Hal ini dapat menyebabkan gigi depan Anda rusak atau retak. Bukan hanya itu saja, kebiasaan menggigit kuku akan memberikan kesempatan untuk kuman dan bakteri di kuku untuk masuk ke rongga mulut dan menyebabkan infeksi gusi.

7. Menggertakkan gigi saat tidur
Brukisme kronis alias menggerinda gigi  dapat menyebabkan berbagai masalah seperti gigi patah dan longgar. Hal ini juga dapat menyebabkan nyeri pada sendi rahang, sakit kepala dan sakit gigi. Untuk membatasi kerusakan tersebut, dokter gigi umumnya akan menyarankan Anda untuk memakai alat penjaga mulut. 
   
8. Minum anggur putih
Banyak orang memilih anggur putih dibandingkan anggur merah sebagai pilihan untuk menghindarkan noda pada gigi. Tapi sebenarnya, anggur putih dapat menyebabkan masalah yang lebih permanen karena keasaman yang tinggi. Untuk perlindungan, kumur mulut Anda dengan air setelah minum dan makan keju untuk mengimbangi keasaman anggur.    

9. Konsumsi soft drink berlebihan
Minuman manis berkarbonasi adalah salah satu sumber makanan yang paling berpotensi merusakan gigi. Ini bukan hanya masalah kandungan gula pada soft drink yang buruk bagi gigi Anda tetapi asam yang dimasukkan ke dalam minuman juga berkontribusi untuk pembentukan gigi berlubang.

10. Mengisap Jempol
Mengisap Jempol adalah salah satu kebiasaan yang paling umum di antara anak-anak. Tetapi hal ini dapat mengganggu posisi gigi depan atas dan bawah, sehingga menyebabkan gigi atas melebarkan keluar atau tonggos. Salah satu pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan perawatan ortodontik.

Nah, kalau kalian punya kebiasaan-kebiasaan di atas, lebih baik segera berhenti melakukannya. Agak susah memang, tapi lebih baik daripada gigi kalian rusak kan ?? Semoga bermanfaat.

Belum Ada Bukti Kuat Bahwa Radiasi Ponsel Memicu Tumor Otak

Shear Blog - Selama ini radiasi yang dihasilkan oleh ponsel dianggap dapat memicu tumor otak. Beberapa penelitian yang dipublikasikan tahun 2009 mengindikasikan hubungan radiasi ponsel dengan tumor otak. Akan tetapi, riset terkini menyebutkan, masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa tumor otak dipicu oleh radiasi ponsel.

Sebuah tinjauan utama penelitian yang diterbitkan oleh sebuah komite ahli dari Inggris, Amerika Serikat, dan Swedia menyimpulkan tidak ada bukti yang meyakinkan hubungan radiasi ponsel dengan risiko serangan kanker otak. Hal ini juga membuktikan kurangnya mekanisme biologis yang dibentuk oleh sinyal radio dari telepon selular yang dapat memicu tumor.

Penelitian ini mengejutkan karena diterbitkan dua bulan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Internasional untuk Riset Kanker (IARC) mengumumkan bahwa penggunaan ponsel harus diklasifikasikan sebagai karsinogenik atau bisa memicu kanker. Karsinogen menyebabkan kanker dengan mengubah asam deoksiribonukleat (DNA) dalam sel-sel tubuh, dan hal ini mengganggu proses-proses biologis.

Anthony Swerdlow dari Institut Penelitian Kanker di Inggris, yang memimpin penelitian baru, seperti dikutip Reuters, menyampaikan bahwa penggunaan telepon selular telah meningkat sejak 1980 dan mencapai angka 5 miliar handset hingga tahun ini. Namun, belum ada kasus yang menegaskan adanya hubungan radiasi ponsel dengan penyakit tumor, terutama tumor otak.

Secara signifikan, studi lain dari beberapa negara telah menunjukkan tidak ada indikasi peningkatan tumor otak hingga 20 tahun setelah pengenalan ponsel dan 10 tahun terakhir setelah penggunaan ponsel meluas. Mengingat keterbatasan bukti, jelas bahwa risiko tampaknya sangat kecil dan sangat sulit untuk mendeteksi hubungan radiasi ponsel dengan tumor otak.

Selain itu, karena ponsel telah menjadi suatu bagian penting dari kehidupan sehari-hari, ahli industri mengatakan ancaman kesehatan rasanya tidak mungkin menghentikan orang-orang menggunakan ponsel, kecuali bila penelitian tentang itu betul-betul terbukti.

(Sumber : KOMPAS.com)

Supernova 1a Digunakan untuk Mengukur "Energi Gelap"

Shear Blog - Supernova adalah ledakan bintang yang menghasilkan cahaya terang di alam semesta. Salah satu supernova yang menarik untuk diteliti adalah supernova 1a. Ledakannya menghasilkan cahaya 1 miliar kali lebih terang dari Matahari. Uniknya, mengalami "kematian", supernova ini bisa "bangkit" dengan menghisap materi dari bintang "sahabat" dan karenanya disebut Bintang Zombie. 

Bintang Zombie didapati di sistem bintang ganda dan merupakan hasil ledakan bintang katai putih (bintang yang ukurannya kecil). Biasanya, bintang katai putih yang membentuk supernova 1a memiliki massa yang sama dengan "sahabatnya", namun beberapa penemuan mengindikasikan adanya bintang dengan massa lebih besar meledak. 

Andy Howell, astrofisikawan Las Cumbres Observatory Global Telescope Network (LCOGT), mengatakan, "Kemungkinan, ada dua bintang katai putih yang bersatu, jadi sistem bintang ganda. Ketika bersatu, mereka meledak."

Penemuan Bintang Zombie penting dalam astronomi. "Bintang-bintang Zombie ialah alat pengukur energi gelap. Mereka memiliki kecerlangan yang sama sehingga bisa dipakai untuk mengetahui jarak semesta," kata Howell seperti dikutip Universe Today, Kamis (30/6/2011). 

Diketahui, energi gelap berkaitan dengan pengembangan semesta. Kecepatan semesta mengembang tidak konstan atau melambat karena pengaruh gravitasi seperti yang diperkirakan. Ada gaya yang justru menyebabkan pengembangan semakin cepat dan itulah yang disebut energi gelap. 

Energi gelap diperkirakan menyusun 3/4 bagian semesta. "Itulah hasil yang sepertinya terindikasikan, bahwa energi gelap terdistribusi ke penjuru semesta. Energi gelap seperti menjadi ciri semesta padahal sebenarnya kita tidak yakin."

Karena Bintang Zombie memiliki kecerlangan yang sama, Howell mengatakan, 'Kita bisa menggunakan supernova 1a untuk mengupayakan pengukuran yang lebih baik." Langkah awalnya tentu saja adalah menemukan lebih banyak lagi supernova. 

Howell mengatakan, langkah mengukur energi gelap bukanlah hal tak mungkin. "Kita sekarang memiliki kamera digital ukuran besar pada teleskop serta teleskop yang berukuran besar. Kita bisa survei langit yang luas secara reguler, menemukan supernova setiap hari," kata Howell. 

Dalam publikasinya di Nature Communication, Howell menuliskan, "Dekade selanjutnya adalah waktu memahami setiap aspek supernova 1a, dari fisika ledakan hingga kegunaannya sebagai 'lilin' standard. Dengan pengetahuan ini mungkin akan datang kunci untuk mengungkap rahasia tergelap dari energi gelap." 

Sumber : KOMPAS.com

Sabtu, 02 Juli 2011

2010, Tercatat Sebagai Salah Satu Tahun Terpanas Menurut Laporan yang Dirilis NOAA

Shear Blog - Tahun 2010 tercatat sebagai salah satu tahun terpanas menurut laporan State of The Climate yang baru dirilis NOAA. Laporan yang disusun 368 ilmuwan dari 45 negara itu merekam 41 indikator iklim selama lebih dari empat tahun. Beberapa indikator tersebut di antaranya adalah temperatur di lapisan bawah dan lapisan atas atmosfer, curah hujan, gas rumah kaca, kelembaban, tutupan awan, temperatur laut dan kadar garam, laut es, gletser, dan tutupan salju.

Beberapa pola siklus cuaca yang sudah dikenal memang mempunyai pengaruh signifikan pada kejadian cuaca maupun iklim selama tahun pengamatan. Namun analisis lengkap terhadap seluruh indikator menunjukkan tren jangka panjang yang sudah berlangsung selama 50 tahun terakhir. Fenomena ini sejalan dengan perubahan iklim global.

Tahun lalu juga terjadi osilasi iklim penting seperti Osiliasi El-Nino Selatan dan Osilasi Arktik yang memengaruhi iklim kawasan dan berkontribusi pada banyak fenomena cuaca penting selama 2010. Berikut ini adalah beberapa indikator iklim 2010 yang menyebabkan tahun itu termasuk sebagai tahun terpanas:

1. Temperatur
Rata-rata temperatur tahunan di Arktik terus meningkat sekitar dua kali lipat.

2. Laut es dan gletser
Laut es Arktik menyusut hingga mencapai rekor area terkecil ketiga sepanjang sejarah. Beting es Greenland pun mencair dengan kecepatan paling tinggi sejak tahun 1958. Di sisi lain, rata-rata laut es di Antartika justru tumbuh hingga mencapai rekor maksimum.

3. Temperatur muka laut dan ketinggian muka laut
Meskipun fenomena La Nina berlangsung di separuh akhir 2010, rata-rata temperatur muka laut global tercatat sebagai yang terhangat ketiga sepanjang sejarah dan ketinggian permukaan laut terus naik.

4. Kadar garam di laut
Lautan jadi lebih asin daripada tingkat rata-rata di daerah yang tingkat penguapannya tinggi. Sedangkan di daerah yang curah hujannya tinggi air laut terasa lebih segar. Ini mengindikasikan siklus air yang semakin tinggi.

5. Gas rumah kaca
Konsentrasi gas rumah kaca terus meningkat. Karbon dioksida meningkat hingga 2,60 ppm, lebih tinggi dibandingkan rata-rata peningkatan tahunan sepanjang 1998-2010. (Sumber: National Geographic Indonesia)

Serangga Air Micronecta Scholtzi, Hewan Dengan Suara Paling Keras di Bumi

Shear Blog - Serangga air Micronecta scholtzi sanggup mengeluarkan suara yang sangat keras, bahkan paling keras sebumi untuk ukuran tubuh semungil itu. Suara tersebut dihasilkan oleh alat kelaminnya. Ukuran tubuhnya hanya 2 milimeter, tapi suara yang dihasilkan sangat keras. Sejumlah ilmuwan dari Perancis dan Skotlandia yang merekam nyanyian M.scholtzi ini mendapati hasil yang fantastis. Angka kebisingan tertingginya bisa mencapai 99,2 desibel, atau setara dengan suara orkestra yang didengar penonton di kursi depan.

Suara dihasilkan dengan cara menggosok-gosokkan alat kelaminnya dengan daerah perut. Proses yang disebut "stridulation" ini bertujuan untuk menarik pasangan.

Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal PLoS One mengungkapkan bahwa serangga yang banyak ditemukan di Eropa ini menggunakan mikrofon khusus bawah air. Kekuatan suara rata-rata yang dihasilkan adalah 78,9 desibel, setara dengan suara kereta api yang tengah melaju.


"Kami sangat terkejut. Awalnya kami mengira bahwa suara tersebut keluar dari spesies air yang lebih besar seperti Sigara," kata salah seorang peneliti Dr James Windmill dari University of Strathclyde, Glasgow. "Ketika kami berhasil mengidentifikasi sumber suara, kami menghabiskan banyak waktu untuk memastikan bahwa hasil rekaman kami terkalibrasi secara tepat."

Dr Windmill menjelaskan bahwa suara keras yang dihasilkan serangga ini tidak memekakkan telinga manusia karena serangga ini hidup di bawah air.  Namun begitu nyanyian serangga ini tetap bisa didengar manusia, meski 99% suara hilang saat berpindah dari air ke udara. "Suaranya sangat keras sehingga orang yang sedang berjalan di tepi sungai bisa mendengar serangga kecil ini bernyanyi," kata Dr Windmill.

Binatang yang suaranya paling keras biasanya bertubuh besar juga, seperti paus biru yang mampu bernyanyi dengan kekuatan 188 desibel dan gajah 117 desibel. Meski sinyal akustik biasanya dihasilkan dari golongan invertebrata seperti jangkrik kecil dan belalang pemangsa, dan dari mamalia besar, namun suara yang dihasilkan M. scholtzi ini tidak ada tandingannya jika dilihat dari ukuran tubuhnya yang sangat kecil. "Dilihat dari suara yang dihasilkan dan dibandingkan dengan ukuran tubuhnya, Micronecta scholtzi adalah binatang dengan suara paling keras di bumi," kata Dr Windmill. (Sumber: National Geographic Indonesia)