Shear Blog - Pada tahun 1975 lalu, ilmuwan menemukan bakteri yang mengandung magnet untuk pertama kalinya. Bakteri ini mampu menyesuaikan diri dengan medan magnet karena memiliki nanokristal magnetik kecil bernama magnetesome dalam tubuhnya.Tidak seperti hewan besar yang bisa bergerak sesuai dengan medan magnet, bakteri ini tidak bisa mengendalikannya. Mereka tetap mengikuti jalur magnet meskipun sudah mati.
Kini peneliti menemukan spesies bakteri baru yang juga mengandung magnet.  Ia diberi nama BW-1, sesuai dengan tempat ia ditemukan yakni cekungan  Badwater, di kawasan Death Valley National Park, Amerika Serikat.  Uniknya, tidak seperti bakteri yang sudah lama diketahui, bakteri baru  itu bisa memproduksi dua tipe nanokristal yakni magnetite (Fe3O4) dan  greigite (Fe3S4).
Menurut ilmuwan, umumnya bakteri hanya memproduksi magnetite atau greigite, tidak keduanya. Dari pengamatan lebih lanjut terhadap DNA dari BW-1, diketahui bahwa  kedua gen magnetosome yang dimiliki berbeda dengan yang lain yang hanya  membuat satu mineral dan hanya punya satu set gen magnetosome. Artinya,  produksi magnetite dan greigite pada BW-1 dikontrol oleh gen yang  berbeda.
Greigite merupakan mineral magnetik penting dalam  rekaman sedimenter dan memegang peranan penting dalam perputaran sulfur  besi di dalam lingkungan modern, dan kemungkinan juga lingkungan  purbakala. 
Temuan ini diharapkan nantinya akan berpotensi menyediakan informasi terkait kondisi kimia di mana greigite  terbentuk dan akan menjadi hal yang penting bagi komunitas ilmu  pengetahuan, mulai dari mikrobiolog sampai ke ilmuwan material dan  astrobiolog. 
Sumber : NGI 
Tag : bakteri, magnet, medan magnet, dna bakteri, imlu pengetahuan, mikrobiologi  






 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Postingan
Postingan
 
