Pages

Kamis, 18 Agustus 2011

Deteksi Penyakit Melalui Warna dan Bau Urin

Shear Blog - Warna dan bau tertentu pada urin bisa menjadi tanda-tanda sejumlah penyakit, mulai dari infeksi sampai kanker. Analisis terhadap urin untuk mengetahui kondisi kesehatan dilakukan lewat proses yang disebut "urinalisis". Proses tersebut dilakukan untuk mengetahui zat-zat yang terkandung dalam urin. Itulah sebabnya dokter kerap meminta pasien melakukan tes urin meski pasien tidak memiliki keluhan yang berkaitan dengan urin. Lewat urin, dokter dapat mengetahui berbagai hal yang terjadi di dalam tubuh.

Perbedaan warna dan bau urin bisa dipengaruhi berbagai faktor mulai dari hal-hal biasa, seperti makanan dan obat,  sampai hal-hal luar biasa seperti infeksi atau kanker. Contohnya, urin berwarna kemerahan wajib diwaspadai. "Jika ada darah dalam urin, meski hanya sekali, segera temui dokter," kata Marshall Stoller, profesor urologi dari University of California, San Francisco. "Bisa saja itu bukan pertanda apa-apa, tapi bisa jadi itu adalah indikasi awal batu ginjal atau bahkan kanker."

Urin berwarna merah bukan satu-satunya tanda bahaya. "Kadang ada juga urin yang warnanya seperti minuman Coca-Cola," kata Stoller. Warna itu bisa muncul karena darah tua dari tumor atau batu ginjal, atau gumpalan darah di ginjal yang biasa terjadi pada orang yang mengidap sel sabit, sebuah kelainan darah bawaan yang membuat sel darah normal berubah bentuknya menjadi seperti bulan sabit. Kerusakan hati juga bisa menyebabkan warna urin menjadi kecoklatan, begitu juga dengan porphyria, salah satu bentuk kelainan darah bawaan.

Tapi tidak selamanya urin berwarna gelap merupakan pertanda bahaya. Terlalu banyak makan kacang fava (fava bean) atau klembak (rhubarb) juga bisa menyebabkan urin berwarna coklat tua atau hitam. Terlalu banyak makan bit atau buah beri hitam (blackberry) bisa menyebabkan urin berwarna merah atau merah muda. Obat pencahar tertentu juga bisa mengubah warna urin jadi merah.

Urin berwarna oranye bisa jadi mengindikasikan seseorang telah mengonsumsi penawar sakit yang mengandung phenazopyridine. Sementara mehylene blue, obat yang lazim digunakan untuk masalah kandung kemih, bisa menyebabkan urin berwarna biru atau hijau. Konsumsi vitamin larut air yang terlalu banyak bisa menyebabkan urin berwarna kuning cerah.

Bau Urin
Urin yang baunya manis seperti sirup maple merupakan indikasi penyakit "maple syrup urine", terjadi karena ketidakmampuan tubuh mencerna asam amino tertentu. Kondisi ini biasa terjadi pada bayi dan ditindaklanjuti dengan diet tertentu, yang harus dimulai sedini mungkin agar terhindar dari kerusakan otak dan masalah-masalah lainnya. Di beberapa negara, setiap bayi dites untuk mendeteksi penyakit ini.

Urin berbau manis juga bisa mengindikasikan penyakit diabetes, yang disebabkan tingginya kadar gula darah. Selain mempengaruhi bau, gula yang larut di urin juga menyebabkan rasa urin menjadi manis.

Urin yang sehat terdiri dari produk buangan sisa metabolisme berwarna kuning yang larut dalam air. Semakin banyak air yang kita konsumsi, warna kuning para urin akan semakin pudar. Sebaliknya, jika urin berwarna kuning pekat maka hal itu mengindikasikan kita kurang minum atau dehidrasi.

Jangan anggap sepele dehidrasi, karena bisa menyebabkan masalah pada ginjal dan kondisi organ tubuh lainnya. Orang dewasa disarankan minum sebanyak 1,5 liter per hari. Semakin banyak keringat yang dikeluarkan, makin banyak air yang harus dikonsumsi.

Sumber : National Geographic Indonesia