Shear Blog - Astronom berhasil menemukan planet berlian yang terbentuk dari  bintang mati. Planet tersebut mengorbit pulsar bernama PSR J1719-1438.    Pulsar adalah bintang kecil yang berputar cepat dan mengemisikan  gelombang radio.   Penemuan planet ini dipublikasikan di jurnal Science, Kamis (25/8/2011).
Penemuan  ini merupakan yang ketiga sejak 1800 di mana didapatkan planet yang  mengorbit sebuah pulsar.   Hal yang istimewa dari planet ini ialah  ukurannya. Maksimal, planet berukuran 40 persen Jupiter. Jika lebih  besar, planet pasti sudah masuk di medan gravitasi bintangnya dan musnah  sebelum ditemukan.   Namun, meski berukuran kecil, planet ini memiliki  massa lebih besar dari Jupiter. Hal ini memberi petunjuk akan asal-usul  planet yang dipercaya mayoritas memiliki kandungan oksigen dan karbon.
Planet  ini ditemukan setelah pulsarnya ditemukan lebih dulu. Pulsar ditemukan  pada tahun 2009 oleh tim ilmuwan yang dipimpin oleh Matthew Bailes dari   Swinburne University of Technology di Melbourne dengan teleskop Parkes  di New South Wales.   Sebulan kemudian, tim ilmuwan itu melihat bahwa  ada "gangguan" ketika mengamati pulsar, menandakan adanya planet yang  mengorbit pulsar tersebut.
|  | 
| Ilustrasi | 
Keberadaan planet itu kemudian  dikonfirmasi oleh teleskop yang lebih besar di Inggris dan Amerika  Serikat.   Planet diketahui mengorbit pulsar dengan periode 2 jam 10  menit saja. Jarak antara planet dan pulsar adalah 600.000 km. Diameter  planet lebih kurang hanya 60.000 km. Para astronom percaya, planet  adalah inti dari bintang besar yang telah mati.
Bagaimana bintang  kemudian bisa menjadi planet berlian? Prosesnya sedikit rumit. Seperti  yang diuraikan di Space, Kamis (25/8/2011), pulsar dan planet mulanya  adalah 2 bintang yang saling mengorbit di sebuah sistem bintang ganda.     Ketika salah satu bintang menua dan meledak, ia menjadi bintang merah  raksasa dan kemudian berubah menjadi bintang katai putih.
Planet  lain mulai mengisap materi dari planet itu. Planet lain itulah yang  menjelma menjadi pulsar PSR J1719-1438.  Semakin banyak materi yang  diisap, pulsar tersebut berputar semakin cepat. Astronom mengatakan,  pulsar bisa berputar 10.000 kali dalam 1 menit sehingga disebut pulsar  milidetik. Massa pulsar milidetik alias si PSR J1719-1438 adalah 1,4  kali Matahari dan berdiameter 20 km.   Biasanya, bintang katai putih  tetap akan mengorbit pulsar, tetapi bisa juga bintang ini "dimakan"  olehnya.
Dalam kasus bintang berlian, inti dari katai putih gagal  "bersatu" dengan pulsar.   "Ketika jarak antara pulsar dan katai putih  sangat dekat, katai putih kehilangan banyak materialnya dan terlempar  keluar di zona aman dari radius bintang," kata Bailes.   Akhirnya,  terciptalah planet yang sebenarnya adalah inti dari bintang.
Dari  bintang menjadi planet diketahui bahwa jumlah materi yang hilang adalah  99,9 persen. Lalu, apakah planet berlian ini cemerlang layaknya berlian?    "Ini sangat spekulatif. Tetapi, jika Anda menyinarinya, saya rasa tak  ada alasan bagi planet ini untuk tidak cemerlang seperti berlian," kata  Travis Metcalfe dari National Center for Atmospheric Research di  Boulder, Colorado.   Kabar buruknya, sangat sulit untuk menjangkau  planet berlian ini karena berjarak 4.000 tahun cahaya di konstelasi  Serpens. 
Sumber : KOMPAS.com 






 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Postingan
Postingan
 
