Shear Blog - Kelainan struktur jantung yang menyebabkan adanya lubang pada sekat  jantung atau lazim disebut jantung bocor termasuk dalam penyakit jantung  bawaan yang banyak diderita anak-anak. RS Jantung Harapan Kita  mencatat, dari 1.000 kelahiran terdapat 9 bayi yang menderita penyakit  jantung bawaan (PJB).
 Proses pembentukan jantung janin terjadi  pada masa awal pembuahan (konsepsi), bahkan sebelum si ibu sadar dirinya  tengah hamil. Formasi jantung ini telah sempurna pada akhir masa  trimester pertama kehamilan.  Pada kasus jantung bocor, sirkulasi  darah kotor mengalir ke sirkulasi darah bersih sehingga bayi menjadi  biru. Bila terlalu banyak darah kotor beredar ke sirkulasi darah bersih  dan memasuki organ-organ penting seperti otak, maka bisa terjadi sesak  napas, disertai kejang, bahkan kematian.
Ada dua jenis PJB, yaitu  PJB biru (sianotik) dan PJB tidak biru (asianotik). PJB biru bisa  dikenali dengan mudah yakni ujung-ujung kuku, bibir dan lidah berwarna  biru. Sedangkan PJB tidak biru gejalanya tidak langsung terlihat.
  "Biasanya baru dicurigai PJB kalau anak gampang sakit, berat badannya  tidak naik-naik, susah minum susu, atau gampang kelelahan," papar  dr.Poppy S.Roebiono, Sp.JP (K), ahli jantung anak dari RS.Harapan Kita  Jakarta. Kelainan jantung bawaan perlu dideteksi sejak ini. Ini  bisa dilakukan dengan pemeriksaan rutin selama kehamilan terutama untuk  mengetahui normal tidaknya detak jantung bayi. Orangtua juga perlu  curiga jika anak mengalami gejala seperti mudah sakit, gampang capek dan  badannya kurus.
 Kebanyakan kasus PJB memang harus menjalani  operasi. Namun ada juga kasus kebocoran jantung yang bisa sembuh hanya  dengan obat-obatan. Untuk tindakan operasi, jika takut melakukan  operasi jantung terbuka (open heart surgery), orangtua bisa memilih  tindakan katerisasi dengan cara memasukkan kateter melalui lipatan paha  untuk mencapai jantung. Di jantung akan diletakkan alat seperti payung  untuk menutup kebocoran.
 Tetapi menurut dr.Poppy tidak semua  pasien bocor jantung bisa dikateterisasi. "Jika letak kebocorannya agak  dibawah akan sulit melakukan kateterisasi, pilihannya tetap harus  dibedah terbuka," katanya.
Sumber : KOMPAS health 






 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Postingan
Postingan
 
