Pages

Tampilkan postingan dengan label galuh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label galuh. Tampilkan semua postingan

Selasa, 02 April 2013

Sedikit Kisah Tentang Ciung Wanara


Ciung Wanara adalah legenda di kalangan orang Sunda di Indonesia. Cerita rakyat ini menceritakan legenda Kerajaan Sunda Galuh, asal muasal nama Sungai Pamali serta menggambarkan hubungan budaya antara orang Sunda dan Jawa yang tinggal di bagian barat provinsi Jawa Tengah.Cerita ini berasal dari tradisi cerita lisan Sunda yang disebut Pantun Sunda, yang kemudian dituliskan ke dalam buku yang ditulis oleh beberapa penulis Sunda, baik dalam bahasa Sunda dan bahasa Indonesia.Berikut di bawah ini adalah sedikit cerita tentang ciung wanara,kenapa saya tulis sedikit saja?karena cerita-cerita seperti ini memang sangatlah panjang sehingga tidak mungkin saya tuliskan semua di sini.Oke kita langsung saja ke tekape.

Berawal dari desa Geger Sunten, tepian sungai Citanduy, hiduplah sepasang suami istri tua yang biasa memasang bubu keramba perangkap ikan yang terbuat dari bambu di sungai untuk menangkap ikan. Suatu pagi mereka pergi ke sungai untuk mengambil ikan yang terperangkap di dalam bubu, dan sangat terkejut bukannya menemukan ikan melainkan keranjang yang tersangkut pada bubu tersebut. Setelah membukanya, mereka menemukan bayi yang menggemaskan. Mereka membawa pulang bayi tersebut, merawatnya dan menyayanginya seperti anak mereka sendiri.

Dengan berlalunya waktu bayi tumbuh menjadi seorang pemuda rupawan yang menemani berburu orang tua dalam hutan. Suatu hari mereka melihat seekor burung dan monyet.

"Burung dan monyet apakah itu, Ayah?"

"Burung itu disebut Ciung dan monyet itu adalah Wanara, anakku."

"Kalau begitu, panggillah aku Ciung Wanara." Orang tua itu menyetujui karena arti kedua kata tersebut cocok dengan karakter anak itu.

Suatu hari ia bertanya pada orang tuanya mengapa dia berbeda dengan anak laki-laki lain dari desa tersebut dan mengapa mereka sangat menghormatinya. Kemudian orang tua itu mengatakan kepadanya bahwa ia telah terbawa arus sungai ke desat tersebut dalam sebuah keranjang dan bukan anak dari desa tersebut.

"Orangtuamu pasti bangsawan dari Galuh."

"Kalau begitu, aku harus pergi ke sana di mencari orang tua kandungku, Ayah."

"Itu benar, tetapi kamu harus pergi dengan seorang teman. Di keranjang itu ada telur. Ambillah, pergilah ke hutan dan carilah unggas untuk menetaskan telur itu."

Ciung Wanara mengambil telur itu, pergi ke hutan seperti yang diperintahkan oleh sang orang tua, tetapi ia tidak dapat menemukan unggas. Ia menemukan Nagawiru yang baik kepada dia dan yang menawarkan dia untuk menetas telur. Dia meletakkan telur di bawah naga itu dan taklama setelah menetas, anak ayam tumbuh dengan cepat. Ciung Wanara memasukkannya ke dalam keranjang, meninggalkan orang tua dan istrinya dan memulai perjalanannya ke Galuh.

Di ibukota Galuh, sabung ayam adalah sebuah acara olahraga besar, baik raja dan rakyatnya menyukainya. Raja Barma Wijaya memiliki ayam jago yang besar dan tak terkalahkan bernama Si Jeling. Dalam kesombongannya, ia menyatakan bahwa ia akan mengabulkan keinginan apapun kepada pemilik ayam yang bisa mengalahkan ayam juaranya.

Saat tiba, anak ayam Ciung Wanara sudah tumbuh menjadi ayam petarung yang kuat. Sementara Ciung Wanara sedang mencari pemilik keranjang, ia ikut ambil bagian dalam turnamen adu ayam kerajaan. Ayamnya tidak pernah kalah. Kabar tentang anak muda yang ayam jantannya selalu menang di sabung ayam akhirnya mencapai telinga Prabu Barma Wijaya yang kemudian memerintahkan Uwa Batara lengser untuk menemukan pemuda itu. Orang tua itu segera menyadari bahwa pemuda pemilik ayam itu adalah putra Dewi Naganingrum yang telah lama hilang, terutama ketika Ciung Wanara menunjukkan padanya keranjang di mana ia telah dihanyutkan ke sungai. Uwa Batara Lengser mengatakan pada Ciung Wanara bahwa raja telah memerintahkan hal tersebut selain menuduh ibunya telah melahirkan seekor anjing.

"Jika ayam kamu menang melawan ayam raja, mintalah saja kepadanya setengah dari kerajaan sebagai hadiah kemenangan kamu."

Keesokan paginya Ciung Wanara muncul di depan Prabu Barma Wijaya dan menceritakan apa yang telah diusulkan Lengser. Raja setuju karena dia yakin akan kemenangan ayam jantannya yang disebut Si Jeling. Si Jeling sedikit lebih besar dari ayam jago Ciung Wanara, namun ayam Ciung Wanara lebih kuat karena dierami oleh naga Nagawiru. Dalam pertarungan berdarah ini, ayam sang Raja kehilangan nyawanya dalam pertarungan dan raja terpaksa memenuhi janjinya untuk memberikan Ciung Wanara setengah dari kerajaannya.

source : http://id.wikipedia.org/wiki/Ciung_Wanara

Rabu, 16 Januari 2013

Stadion Galuh Ciamis

Berdasar liputan Oleh : Tim Majalah WaW
Stadion Galuh Ciamis

baca juga ; Cara membuat galery foto di blog dengan efek ketupat

Stadion galuh ciamis, sebagai stadion kebanggaan warga masyarakat ciamis, akhir desember 2011 lalu baru saja selesai direnofasi. Kini stadion ini sudah dilengkapi berbagai fasilitas yang menunjang diantarannya bagian VVIP yang sudah dirombak menjadi 2 lantai, dan lantai dua ini digunakan untuk para tamuundangan seperti pejabat dan sebagainnya. dilantai 2 ini juga terdapat 2 ruangan untuk diskusi tim tim yang akan bertanding
.
Rumput sendiri, kini telah bagus untuk dipakai dan kualitas rumput yang sangat baik. ditambah untuk ruang pemain sudah dirombak, untuk sekarang fasilitas yang disediakan sangat menunjang. Papan skor dan sebagainnya telah ada di stadion galuh ciamis. Namun, saat ditinjau stadion galuh ini masih belum memiliki lampu stadion.

stadion galuh ini, digunakan untuk markas tim Psgc (persatuan sepak bola galuh ciamis) Dan PSGC sendiri sekarang sedang mengikuti ajang Divisi 1 dan stadion galuh, digunakan untuk menggelar pertandingan kandang. Dan stadion ini digunakan juga untuk menggelar event event lainnya.

Berikut Gambar-gambar beberapa sudut dari stadion Galuh Ciamis.


stadiongaluh.blogspot.com
the braga

Jumat, 28 Desember 2012

Tempat-tempat Ziarah Di Panjalu Ciamis

 

Selamat siang sobat semua, di sini saya akan menuliskan sebuah artikel yang masih berhubungan dengan Panjalu Ciamis,sebelumnya saya sudah menuliskan tentang Wangsit Prabu Borosngora sebagai raja panjalu pertama dan saya juga telah membuat artikel asal muasal Kesenian Bongbang di ciptakan.

Oke sobat,mari kita langsung saja ke tekape  untuk melihat apa dan dimana saja tempat-tempat ziarah di daerah/kecamatan Panjalu kabupaten Ciamis Jawa Barat.

Berikut daftarnya ;

TEMPAT-TEMPAT ZIARAH DI PANJALU;
  1. Pasir Jambu / Nusa Gede situ lengkong Panjalu (pemakaman dan bekas kerajaan pada masa Prabu sanghyang Borosngora).
  2. Museum Bumi Alit Panjalu (tempat penyimpanan benda-benda pusaka perabot soko Galuh peninggalan leluhur Panjalu).
  3. Kapunduhan,Kertamandala Panjalu (pemakaman).
  4. Citatah,Dayeuhluhur (bekas kerajaan panjalu prabu sanghyang Cakradewa ayah dari Prabu Borosngora).
  5. Kubang Kelong,Sindangwangi Panjalu (pemakaman)
  6. Puspaligar,Ciater Panjalu (pemakaman).
  7. Pasarean Maparah Panjalu (pemakaman).
  8. Cilanglung Simpar Panjalu (pemakaman).
  9. Buninagara Simpar Panjalu (pemakaman)
  10. Hujungwinangun Sriwinangun Panjalu (pemakaman)
  11. Sareupeun,Hujungtiwu Panjalu (pemakaman).
  12. Ciramping Panjalu (pemakaman).
  13. Cipanjalu (pemakaman dan tujuh sumur sumber mata air).
  14. Panghulugusti,Ciomas Panjalu (pemakaman)
  15. Kulah Pangbuangan Garahang Panjalu (pemakaman).
  16. Nagasari,Hanjatan Ciomas Panjalu (bekas museum bumi alit).
  17. Kampuh jaya,Cilimus Panumbangan (pemakaman).
  18. Sukatingal (pemakaman).
  19. Munjul,Paricariang Panjalu (pemakaman).
  20. Gontot,Paricariang Panjalu (pemakaman).
  21. Pasir Cempaka,Paricariang Panjalu (pemakaman).
  22. Pasir Bangbara,Paricariang Panjalu (pemakaman).
  23. Situ Ciater Panjalu.
  24. Cibengan,Garahang Panjalu (pemakaman).
  25. Ranca Beureum / Pamulihan (pemakaman)
  26. Ciranca,Bunisakti,Maparah Panjalu (pemakaman).
  27. Sindangbarang,Panumbangan (pemakaman).
  28. Rancagaul,Tengger Panjalu (pemakaman).
  29. Citatah,Sandingtaman Panjalu (pemakaman).
  30. Cikabuyutan,Maparah Panjalu (pemakaman).
  31. Jakabaya,Bunusakti Maparah Panjalu (pemakaman).


catatan; Jarak Situ Lengkong ke museum Bumi Alit sekitar +/- 200 M  kearah selatan (pusat kota terminal panjalu)

Nah itu lah daftar tempat-tempat wisata yang ada di panjalu ciamis.
Terimakasih,,semoga bermanfaat....

Kamis, 27 Desember 2012

''Bongbang'' Kesenian masyarakat Panjalu dan Panumbangan

Assalamualaikum sobat semua,,ketemu lagi bersama saya harysukasuka,semoga kabar nya sehat semua aamiin (sekali-kali pake salam asyik juga .hee),,

Oke sobat kita langsung saja,sebelumnya saya sudah menuliskan sebuah artikel wangsit prabu borosngora di mana wangsitnya kepada kita semua sangat bermanfaat.Untuk saat ini saya akan menulis kembali sebuah artikel yang masih berhubungan dengan sejarah panjalu ciamis,yaitu Kesenian Bongbang.

Lahirnya jenis kesenian Bongbang di daerah Panumbangan.Menurut kisah serta  cerita rakyat di daerah Panumbangan dan Panjalu yaitu ketika Bongbang Larang dan Bongbang Kencana mengabdi di Aki Grahang.Sewaktu Bongbang Larang dan Bongbang Kencana tinggal di daerah Panumbangan kedua kakak-beradik itu sangat senang bergaul dengan masyarakat setempat.Di dalam pergaulannya,selain bercocok tanam juga malam hari nya suka menyaksikan ronggeng tayub yang datang dari cirebon.

Setelah melihat pagelaran,ada hal yang tidak berkenan di dalam hatinya karena tariannya berpasangan antara laki-laki dan wanita,maka Bongbang Larang menciptakan tarian tanpa wanita,jadi yang menarinya laki-laki dengan memperlihatkan gerak yang lebih manis sesuai dengan kelelakiannya.

Dengan memilih lagu-lagu tertentu seperti lagu Kebojiro dan Buncis untuk pembukaan,Papalayon Buhun,Jaging,Dengkleung,Renggong Buyut,dan sebagainya.Tari baru ini mendapat sambutan dari masyarakat di banding dengan Ronggeng Tayub kaleran.Pagelaran seni ini disebut Bongbang sesuai nama penciptanya.

nah itu dia asal muasal lahirnya kesenian Bongbang yang berkembang di sekitaran panumbangan dan panjalu ciamis.semoga budaya seperti ini tetep terus berkembang dan tidak hilang di telan jaman,.

Semoga bermanfaat,..

Wangsit Prabu Borosngora Panjalu Ciamis



foto singaperbangsa.com

Sobat semua kenal tidak dengan prabu Borosngora..?? kalau saya sendiri sih baru kenal tapi tidak akrab ( y jelas lahh,,beliau kan lahir tahun baheula).

oke sobat,kalau begitu saya kenalkan dengan prabu Borosngora,siapakah beliau?.Prabu Borosngora adalah bupati  (Raja) Panjalu pertama dan yang membuat Situ Lengkong (babad panjalu 13-33;25-30).Prabu Borosngora mempunyai dua orang putra yaitu raden Arya Kuning dan Arya Kencana.

Langsung saja ya sobat semua menuju ke wangsit Prabu Borosngara kepada kita semua .
berikut wangsit prabu Borosngora dan artinya

  • Gunung teu beunang dileubur                  Gunung tidak boleh digunduli
  • Leubah teu beunang dirusak                     Lereng tidak boleh dirusak
  • Larangan teu beunang dirempak              Larangan tidak boleh dilanggar
  • Buyut teu beunang dirubah                      Aturan tidak boleh dirubah
  • Layar teu beunang dipotong                     Layar tidak boleh dipotong
  • Pondok teu beunang disambung               Pendek tidak boleh disambung
  •  Nyaur kudu diukur                                  Bertutur kata harus diukur
  • Nyablama kudu diunggang                       Berkata harus yang benar
  • Ulah ngomong sagete-gete                        Jangan berbicara seenaknya
  • Ulah lemek sadaek-daek                           Jangan bercakap semaunya
  • Ulah maling papayungan                         Jangan mencuri perlindungan
  • Ulah zinah papacangan                            Jangan zinah ketika berpacaran
  • Kudu ngadek sacekna-nilas saplasna         Harus memotong sewajarnya
  • Mipit kudu amit                                       Menepas sebaik-baiknya
  • Ngala kudu menta                                    Memetik harus pamit

  •  Ngeduk cikur kudu mihatur                     Harus minta dulu
  • Nyokel cabe kudu micarek                         Harus berkata dulu
  • Ngagedak kudu bewara                             Harus berpamitan dulu
  • Weduk teu kalawan diajuk                         Pernyataan
  • Bedas teu kalawan dimomoton                  Sakti bukan kesaktian
  • Nu lain kudu dilainkeun                           Yang bukan harus dibukankan
  • Nu ulah kudu di ulahkeun                        Yang benar harus dibenarkan
  • Ulah cueut kana beureum                         Jangan tertarik kepada yang merah
  • Ulah ponteng kanu koneng                       Jangan tertarik kepada yang kuning
  • Karana lamun dirempak                           Karena kalau dilanggar
  • Matak buruk jadi ratu                               Akan busuk menjadi ratu
  • Matak edan jadi menak                            Akan gila menjadi pejabat
  • Matak pupul pangaweruh                          Akan hilang pengetahuan
  • Matak hambar komarana                          Akan jatuh nama baiknya
  • Matak teu mahi juritna                             Akan kalah dalam pertempuran
  • Matak teu aya perangna                           Tidak akan jaya perangnya
  •  Matak sangar ka nagara                          Akan membawa apes negara

Nah  itu dia sobat semua wangsit dari Sanghiyang Prabu Borosngora Panjalu,semoga pepesan yang beliau sampaikan kepada kita bisa di ambil manfaat dan hikmahnya,,

kalau sobat ada yang belum tahu tentang maksud pesan tersebut,,saya sendiri juga belum sepenuhnya paham,tapi kalau dilihat dari artinya,menurut saya adalah bahwa kita itu harus baik kepada alam dan sesama manusia,serta tidak boleh sombong dan serakah,karena semua itu akan membawa kepada kehancuran,,itu menurut saya loo,,menurut sobat sendiri bagaimana?.

sekian dan terimaksih,semoga bermanfaat.

Senin, 17 Desember 2012

CIRI-CIRI AYAM SENTUL | UNGGAS LOKAL CIAMIS YANG POTENSIAL


Ayam Sentul adalah ayam lokal khas Ciamis yang memiliki berbagai keunggulan, meskipun sayangnya sempat disebut kurang diperhatikan oleh pemerintah kabupaten Ciamis, sehingga diberitakan tvberita.com.

Kini, proses sertifikasi yang difasilitasi pemprov Jabar telah memberi angin segar bagi upaya pelestarian dan pengembangannya. Ketua Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) Kabupaten Ciamis Nur Muttaqin mengemukakan bahwa Pemprov Jabar sudah memberi sokongan dana untuk sertifikasi ayam sentul.

"Tadinya sertifikasi akan keluar 6 November 2012. Akan tetapi, beberapa syarat yang kurang. Dengan adanya sertifikasi, ayam sentul menjadi ayam khas Ciamis, daerah lain tidak lagi bisa mengklaimnya," katanya kepada bisnis.com. Contoh ayam khas yang sudah disertifikasi adalah Ayam Pelung dari Cianjur.

Ayam Sentul pada mulanya dipelihara sebagai ayam aduan, bahkan konon merupakan keturunan dari Si Jelug, ayam jago aduan milik Ciung Wanara (kisahnya dapat dibaca pada Kisah Asal Muasal Ayam Sentul). Sekarang ayam tersebut banyak dipelihara sebagai ayam pedaging dan petelur.


Literatur peternakan yang dikutip oleh duwiszone menyebut ayam sentul terdiri dari lima varietas berdasarkan warna bulunya. Kelima varietas tersebut yakni Sentul Kelabu (berwarna abu-abu), Sentul Geni (berwarna abu-abu kemerahan), Sentul Jambe (berwarna merah jingga), Sentul Batu (berwarna abu-abu keputihan), Sentul Debu (berwarna debu), dan Sentul Emas (berwarna abu-abu kekuningan). Warna ayam sentul cukup menarik, polanya mirip sisik naga.

Sepintas Ayam Sentul tidak berbeda dengan ayam kampung biasa, tetapi ia memiliki beberapa kelebihan. Edi Yana, seorang peternak, menyebut keunggulan Ayam Sentul diantaranya:

  1. Pemeliharaan lebih mudah
  2. Warna bulu menyerupai ayam hias
  3. Lebih tahan penyakit
  4. Rasa daging dipercaya lebih gurih dan kenyal
  5. Bertelur lebih banyak (18-19 butir) dari ayam kampung biasa (13-14 butir)
  6. Cepat diserap pasar, baik untuk para peternak rakyat
Salah satu contoh peternak yang sukses mengembangakan Ayam Sentul adalah pusat pembibitan UNGGUL, yang justru berlokasi di Caringin Bogor. Pengelolanya, Ade M Zulkarnain, Ketua Umum Himpunan Peternak Ayam Lokal Indonesia, mengklaim sudah mampu memproduksi anak (DOC) Ayam Sentul hingga 30.000 ekor per bulan. Padahal katanya, "Di asalnya, Ciamis, populasi Sentul tidak lebih 5000 ekor."

 Ia melalui akun twitternya (@ade_mz) menyatakan sudah berhasil mengirim bibit Ayam Sentul ke Merauke, Minahasa, Kutai Kartanegara, dan Sulsel. Pertumbuhan rata-rata untuk bobot 1 kilogram dicapai dalam waktu 70-75 hari. Harga DOC-nya Rp. 5.800/ekor. Harga jualnya di tingkat peternak Rp. 28.000/kg.

Nah, apakah para pemangku kebijakan yang berkepentingan, dan warga Ciamis tentunya, akan semakin tertarik dan berkomitmen untuk mengembangakan potensi unggas lokal unggul asli Tatar Galuh ini? Semoga demikian.

sumber; ciamismanis.com

Minggu, 16 Desember 2012

Kisah Asal Muasal Ayam Sentul | Ternak Lokal Khas Asli Ciamis

di sandur dari ciamismanis.com

Masyarakat Ciamis pantas berbangga karena Ayam Sentul sudah dalam proses sertifikasi agar diakui sebagai ternak lokal dan khas Ciamis, sehingga tidak dapat diklaim oleh daerah lain. Nilai penting keberadaan Ayam Sentul sepatutnya menggugah publik Ciamis untuk semakin mengenal, mencintai dan ikut serta dalam pelestarian ayam tersebut.


foto: Duwi's Zone
Kerajaan Galuh merupakan sebuah monarki yang pernah ada di daerah Ciamis (Jawa Barat). Syahdan diceritakan, suatu waktu ada seorang bayi yang dibuang ketika baru saja dilahirkan. Bayi tersebut -kelak dikenal dengan nama Ciung Wanara, merupakan anak dari hasil perkawinan Raja Galuh dengan Naganingrum.

Sang bayi dihanyutkan ke sungai Citanduy karena dianggap bukan putra permaisuri dari hasil hubungan dengan Bramawijaya, suaminya (Raja Galuh yang sah). Saat bayi tersebut dihanyutkan, ia dibekali 2 butir telur ayam dalam perahunya.

Selanjutnya bayi tersebut ditemukan oleh pasangan kakek dan nenek Balangantrang. Sambil mengurus sang bayi, telur ayam tadi dieramkan di daerah Nagawiru (Ciamis sekarang). Ayam tersebut kemudian menetas dan dipelihara oleh kakek-nenek tadi sampai besar.

Pasangan ayam tersebut kemudian beranak pinak sampai suatu saat muncul ayam Sentul jantan dengan warna bulu abu-abu atau 'Jalak Harupat' dalam salah satu keturunannya. Nama 'Sentul' sendiri diambil dari buah berwarna abu-abu kekuning-kuningan, yaitu buah kecapi yang di daerah Parahyangan terkenal dengan sebutan buah Sentul.

Ayam tersebut sangat disayang oleh Ciung Wanara dan diberi nama Si Jelug. Dalam kisah selanjutnya, Si Jelug disebutkan selalu memenangkan kontes ketangkasan adu ayam. Ketika Ciung Wanara mengikutkan Si Jelug dalam kontes ketangkasan, berhadapan dengan ayam para bangsawan Tatar Galuh, ayam tersebut tidak pernah kalah. Hal ini menarik perhatian Raja Galuh untuk menantang tanding dengan ayam aduan miliknya.

Kontes adu ayam bergengsi ini disepakati dengan menjadikan sebagian wilayah kerajaan Galuh sebagai taruhan. Jika ayam milik Raja Galuh dikalahkan oleh Si Jelug maka wilayah tersebut akan diberikan kepada Ciung Wanara. Ayam milik raja ternyata kalah, sehingga sebagian wilayah Galuh kemudaian menjadi berada dibawah kekuasaan Ciung Wanara.